Tuntutan itu disampaikan Sekretaris Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Alan Christian Singkali, merespons teror bom di tiga gereja di Surabaya yang terjadi tadi pagi. Saat berita ini dilaporkan, jumlah korban tewas dari tragedi tersebut sudah berjumlah 17 orang.
"Kami meminta Presiden Jokowi untuk mengevaluasi Kapolri, Panglima TNI, Kepala BIN, Menko Polhukam atas kejadian bom bunuh diri di Surabaya," kata Alam kepada wartawan di Grha Oikumene, Salemba, Jakarta, (13/5).
Menurutnya, rentetan aksi terorisme di Indonesia sudah pada level sangat mengkhawatirkan. Dalam seminggu dua peristiwa besar terjadi. Kerusuhan dan penyanderaan di Mako Brimob (Depok, Jawa Barat), memakan lima korban jiwa dari pihak polisi. Kemudian, serangan serentak terhadap tiga gereja di Surabaya yang menewaskan belasan orang.
"GMKI meminta Kapolri dan BIN mengedepankan keselamatan rakyat sebagai hukum tertinggi di negara ini," tegas Alan mewakili Ketum GMKI, Sahat Martin Sinurat, yang berhalangan hadir.
Bagi GMKI, peristiwa Bom Surabaya adalah pukulan telak buat bangsa Indonesia.
"Ini menistakan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika," ucap Alan.
[ald]