"Sekarang lagi dibuat dulu. Bukan langsung-langsung. Dibuat dulu dong. Satu tahun bangsa dibuat, bertahap, berÂtahap, bertahap ya. Awal tahun depan sudah ada," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu di acara Rapat Umum Anggota Luar Biasa (RUALB) Pinhantanas di Energy Building, Jakarta.
Ia mengatakan, pemerintah memiliki target untuk menÂdatangkan 11 pesawat tempur tersebut di tahun 2020 menÂdatang. Tapi, lantaran proses pengadaannya yang memang tidak mudah dan membutuhkan waktu lama, akhirnya target tersebut mundur sampai benar-benar ada kesepakatan dari kedua pihak.
"Membeli 11 pesawat Sukhoi ini kita bisa menghemat uang negara sebesar Rp 5 triliun. Awalnya, kita juga ingin beli 8, tapi sekarang 11. 50 persen. Murah, murah tuh 50 persen," ujarnya.
Selain itu, Menhan juga menÂdorong swasta ikut berkiprah di industri pertahanan dunia. Pasalnya, saat ini, hampir 80 persen peralatan pertahanan yang digunakan masih produk hasil impor.
Oleh sebab itu, Menhan menÂdorong Perhimpunan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas) untuk memingÂkatkan kualitas industrinya agar bisa berkiprah di kancah interÂnasional.
"Pinhantanas harus mampu mendukung pemerintah dengan membuktikan kepada dunia bahwa kita telah mampu untuk mandiri dan menjadi produsen alutsista yang berkiprah di kancah internasional," ujarnya.
Mantan Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) itu mengungÂkapkan, saat ini pemerintah membutuhkan teknologi untuk menghadapi sejumlah ancaman. Seperti terorisme dan perang terhadap narkoba.
"Saya punya keinginan seperti ini dan bukan berarti saya ambiÂsius. Tapi ini realita. Sekarang ini jaman globalisasi baru diÂtuntut daya saing, tiap negara perlu kapasitas dan keunikan yang dikembangkan. Belum lagi ancaman nyata yang saat ini perlu perhatian serius adalah terorisme, perang cyber dan narkoba," ujarnya.
Namun kendati demikian, Ryamizard pun tetap mengapreÂsiasi produk-produk yang telah dihasilkan oleh sejumlah peruÂsahaan swasta yang tergabung dalam Pinhantanas.
"Terima kasih pada Pinhantanas yang memberikan konÂtribusi dalam memajukan indusÂtri pertahanan dalam penggemÂbangan produk alutsista untuk memenuhi kebutuhan TNI dalam mendukung pertahanan negara," ungkapnya. ***
BERITA TERKAIT: