Menurutnya, aksi ini merupakan bagian dari aksi terorisme, meski pihak Kepolisian belum mau mengaitkan ledakan ini dengan aksi teror.
"Itu aksi terorisme, polanya hit and run (pukul dan lari)," kata dia kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (2/1).
Al Chaidar menyebut pelaku teror tersebut teralifiasi atau berhubungan dengan ISIS dan jaringan teroris yang ada di Indonesia, seperti Jamaah Ansharu Daulah (JAD) dan Jamaah Ansharu Tauhid (JAT).
"Ini dari Jamaah Ansharu Khilah (JAK) Khatibah Maasriq," jelas mantan anggota organisasi radikal Darul Islam.
Berbeda dengan Chaidar, Mabes Polri hingga saat ini belum mau berkesimpulan bahwa ledakan yang mengakibatkan dua anggota kepolisian mengalami luka-luka itu aksi terorisme.
Apalagi, ledakan ini diduga hanya berasal dari benda serupa petasan.
"Mungkin terlalu jauh kalau kita mengkait-kaitkan dengan itu (aksi terorisme). Oleh sebab itu, perlu pendalaman dulu," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, di Mabes Polri, Selasa (2/1).
[ian]
BERITA TERKAIT: