Pernyataan ini disampaikan Budi Waseso saat menggelar rilis pengungkapan empat kasus pereÂdaran narkoba di Kantor BNN, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur (10/10). Pria yang akrab disapa Buwas ini mengaku jengkel dengan sipir yang ikut peredaran narkoba.
"Mereka-mereka ini oknum penghianat profesi, institusi, bangsa dan negara. Sebenarnya hukumannya lebih berat dari pelaku. Di Malaysia pengguna hukuman gantung. Kalau penghianat, bukan gantung, tapi cincang," kata Budi Waseso.
Buwas pun mempertegas kalau perlu oknum lapas yang terlibat jaringan narkoba dicincang di deÂpan umum. Bahkan, lanjut Buwas, oknum lapas yang terlibat perlu digantung seumur hidup dengan posisi kaki di atas, kepala di bawah.
"Kalau ada oknum yang terlibat cincang depan umum ya enggak apa-apa. Kalau perlu digantung seumur hidup kaki di atas kepala di bawah. Di pamerkan sehingga orang-orang kapok enggak ada coba-coba," ujar Buwas.
Pasalnya, menurut Buwas selama ini hukuman pemecatan tidak memÂbuat oknum lapas kapok menjadi jaringan narkoba di dalam lapas. Buwas pun mengatakan bahwa okÂnum lapas yang berani menghianati profesinya tidak perlu dibela.
Mantan Kabareskrim Polri ini juga kembali mengemukakan wacana untuk membuat lapas yang dijaga oleh binatang buaya. Wacana ini sebenarnya pernah dikemukakan Buwas beberapa waktu silam, karena menilai lemahnya pengawasan lapas di tangan manusia.
"Selama lapas dijaga manusia pasti bisa bermain oknum-oknum itu. Kalau yang jaga buaya kan engga mungkin bermain," jelas Budi Waseso.
Meskipun terdengar sadis, justru netizen banyak yang setuju dengan usulan dari bekas Kabareskrim tersebut. "Hukuman berat kalau umpama oknum itu dicincang di depan umum pasti akan semua takut, nggak apa-apa untuk kebaikan," kata akun @ekslo.
"Se7 pak Buwas, klo oknum lapas nusakambangan ceburin ke laut kidul, disisi lain brantas narkoÂba oknum lapas cari untung dr narkoba, kurap!," tambah akun @ Budionotaslim1 kesal.
"Kasih ketumbar agak banyakan, mrica dikit, sm jahe jgn lpa biar sedep," canda akun @pandu_wicakÂsono.
"Sy sngt setuju dgn aturan yg di ajukan pak buwas, karena sakÂing buwasnya hukuman petugas lapas yg selalu mnjdi biang keladi di damnya hrs mati," cuit akun @ prospek_m.
"Dr pada capek2 kejar tangkap nantinya bebas atau ringan hukuÂmannya mending langsung dor. Nggak ber tele2 korban sdh berjatuÂhan," kicau akun @joyful15.
"Waduh bakalan semua penjara se indonesia raya ga punya sipir," ledek akun @triink.
"Ini harus menjadi perhatian dari para oknum lapas kalau tidak mau bernasib seperti dibilang Pak Buwas," kata akun @Doni_Worabai.
Akun @Yudud_muhammad berpendapat, maraknya peredaran narkoba di dalam lapas karena mudahnya napi bisa menggunaÂkan HP. "Selagi HP Masih Ada Di Dlm Lapas, Narkoba Tdk Akan Habis? Dan Yg Merental HP.Adalah Rata.2.Sipir Lapas, Mustahil Kl Kalapas Tdk Tau.yg KY gini," ungkapnya.
Namun akun @RickyNoval berharap jangan cuma oknum sipir aja yang perlu ditindak. "Trus kalo oknum bnn sendiri yg terlibat narkoÂba enaknya diapain pak? Kulitin boleh?" tanyanya.
"Beri contoh dulu petugas bnn yg peras bandar agar dihukum berat baru kita percaya, kl gak ini hanya jadi retorika aja," tutur akun @ junaedy.b.
"Trus kalo oknum bnn sendiri yg terlibat narkoba enaknya diapain pak? Kulitin boleh?" tanya akun @ RikiNovald.
"Lebih sering ngancam daripada mbedilnya.. Lebih keras omonganÂnya drpd letusan pistolnya," sindir akun @agung.sujaga
Ada juga warganet agak ragu denÂgan ragu dengan hukuman penyikÂsaan yang akan dilakukan. "Waduh.. Pola pikirnya koq kacau sekali. Hukum mati ya hukum mati saja.. kl perlu bgt vonis lgs eksekusi. Bkn menyiksa dgn gantung terbalik," tutur akun @Rawit234234 menÂjelaskan tentang hukuman mati.
"Duh ngeri amat pak kok dicinÂcang..yg terlibat tdk.hanya oknum lapas lho.tapi aparat lain juga ada.." cuit akun @Anggrainicuet.
Anggota Komisi III DPR Didik Mukrianto mendukung usulan Buwas untuk perberat hukum oksum sipir terlibat peredaran narkoba.
"Saya memahami yang diungkapÂkan Buwas adalah pesan yang menÂdasar kepada kita semua bahwa ancaÂman bahaya narkoba semakin marak dan meningkat meskipun BNN, peÂmerintah, beserta masyarakat tiada henti untuk memberantas kejahatan narkoba," ujar Didik.
Sekretaris Fraksi Partai Demokrat ini mengapresiasi Komjen Buwas yang akan menghukum mati oknum penjaga lapas yang terlibat dalam peredaran Narkoba. Didik pun menÂdukung usul itu. "Saya sangat setuju pemberatan hukuman terhadap para aparat negara, termasuk hukuman mati apabila ada oknum yang ikut menjadi menjadi pengedar dan bandar narkoba," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. Tjahjo sepakat atas usulan Budi Waseso dalam pemÂberian hukuman berat kepada para oknum sipir. Menurutnya hukuman diberikan sesuai dengan koridor huÂkum yang berlaku. "Siapapun yang mengedarkan, saya, wartawan yang mengedarkan, maupun setiap warga negara asing di wilayah hukum Indonesia sudah merupakan masalah nasional," tegas Tjahjo. ***
BERITA TERKAIT: