Upacara serah terima jabatan dilaksanakan di Gedung Auditorium Denma Mabesal Cilangkap Jakarta Timur , Jumat (17/3). Selanjutnya, Laksma TNI Muhammad Richard yang menjabat Danpuspomal sejak April 2015 akan bertugas sebagai Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) III Jakarta.
Brigjen TNI (Mar) Marinir I Ketut Suardana, lahir di Gianyar Bali 27 Mei 1962 merupakan Alumni Akademi Angkatan Laut XXXI tahun 1986.
Sebelum menjadi orang nomor satu di Puspomal, Brigjen TNI (Mar) menjabat sebagai Komandan Lantamal III Jakarta. Jabatan-jabatan yang pernah dijabat oleh Jenderal Bintang Satu Marinir ini antara lain sebagai Kadisprov Korps Marinir, Komandan Pomal Lantamal III Jakarta, Komandan Resimen Bantuan Tempur-1 Pasmar-1 dan Waka Pusjas Permildas TNI.
Tanda Jasa yang dimiliki Brigjen TNI (Mar) Marinir I Ketut Suardana adalah Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Jalasena Nararya, Satya Lencana Kesetiaan VIII, Satya Lencana Kesetiaan XVI, Satya Lencana Kesetiaan XXIV, Satya Lencana Dwi Sistha, Satya Lencana Wira Nusa, Satya Lencana Wira Dharma (Perbatasan), Satya Lencana Dharma Samudra dan Satya Lencana Dharma Nusa.
Dalam amanatnya, KSAL menyinggung arus globalisasi yang terjadi dewasa ini sangat mempengaruhi sendi-sendi kehidupan manusia, termasuk para prajurit TNI Angkatan Laut. Dampak terbesar globalisasi adalah kecenderungan gaya hidup konsumtif dan serba instan.
Gaya hidup ini kemudian membawa perubahan terhadap pola sikap, pola pikir dan perilaku manusia, termasuk para prajurit TNI Angkatan Laut. Jika tidak disikapi dengan arif dan bijak, maka perubahan tersebut tentunya akan berimplikasi kepada peningkatan tindak pelanggaran disiplin prajurit bahkan dapat berubah menjadi pelanggaran hukum.
"Korps Polisi Militer Angkatan Laut dituntut untuk mampu beradaptasi dan terus mengasah kemampuan dalam menangani setiap tindak pidana yang terjadi sesuai dengan prosedur operasi serta aturan-aturan hukum yang berlaku. Korps Polisi Militer Angkatan Laut harus bekerja lebih keras, tidak hanya pada upaya-upaya represif atau penindakan, namun terlebih kepada tindakan preventif atau pencegahan," jelas KSAL Ade Supandi.
[ald]
BERITA TERKAIT: