Anggota Brimob bersorban kali ini akan dipilih khusus yang bisa mengucapkan Asmaul Husna atau nama-nama yang baik milik Allah SWT.
"Nanti akan kita tampilkan (anggota Brimob) yang bersorban. Yang bisa mengucapkan Asmaul Husna dengan khusus," ujar Wakapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana usai rapat koordinasi dengan pihak Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) di kantornya, Selasa (29/11).
Meski demikian, Suntana mengatakan, pihaknya akan menyesuaikan dengan daftar acara (rundown) dari pihak GNPF-MUI.
Bahkan, polisi berencana menempatkan anggota Brimob bersorban tersebut untuk terlibat langsung di tengah unjuk rasa yang diklaim sebagai aksi super damai tersebut.
"Nanti akan kita lihat rundownnya. Kalau memang nanti diperlukan, bisa masuk ke rundown mereka (GNPF-MUI)," tutur alumni Akpol tahun 1989 suksesor Brigadir Jenderal Nanang Jumantara di kursi Wakapolda itu.
Sebelumnya, 500 personel Brimob bersorban putih disiagakan sebagai pasukan pengamanan humanis pada aksi unjuk rasa di Silang Monas, 4 November (411) lalu.
Saat itu, "pasukan khusus" dari Satuan Brimob Polda Jawa Barat tersebut, sengaja disiagakan sebagai strategi polisi dalam mengamankan para pendemo.
"Ya, itu kan cara-cara humanis. Kami kedepankan upaya persuasif untuk mengawal dan mengamankan demo," kata Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Komisaris Besar Verdianto saat itu.
[ian]
BERITA TERKAIT: