Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

RI-AS Tingkatkan Kerjasama Keamanan Maritim Lewat Simposium Di NMT University

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Senin, 07 November 2016, 15:27 WIB
RI-AS Tingkatkan Kerjasama Keamanan Maritim Lewat Simposium Di NMT University
rmol news logo Badan Keamanan Laut (Bakamla) mengutus delegasi untuk menghadiri kegiatan simposium di New Mexico Technical (NMT) University, Socorro, New Mexico, Amerika Serikat, yang berlangsung 30 Oktober-6 November 2016.

Yang diutus adalah Deputi Bidang Kebijakan dan Strategi Bakamla RI, Irjen Pol Satria F. Maseo, selaku Ketua Delegasi RI; didampingi Komandan Lantamal IV, Laksamana Pertama TNI S. Irawan; dan Direktur Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai, Harry Mulya; serta Perwira Analisis Kebijakan Baharkam Polri, Brigjen Pol  F. F. J. Mirah.

Kegiatan bertema "Maritime Security and Technology" tersebut juga diikuti perwakilan dari Baharkam, Polisi Air, Kemenko Maritim, Kementerian Luar Negeri, KKP, dan Satgas 115 sebagai anggota delegasi RI.

Kegiatan simposium tersebut terselenggara atas prakarsa Amerika Serikat melalui US Department of Justice, International Criminal Investigate Training Assistant Program (USDOJ-ICITAP) bekerja sama dengan NMT. Ini merupakan tindak lanjut atas memorandum kerja sama RI-AS Bidang Maritim pada 18 Oktober 2016, serta sebagai bagian dari implementasi Rencana Aksi Bidang Maritim RI-AS khususnya terkait Keamanan Maritim dan IUU Fishing.

Simposium bertujuan membahas potensi kerja sama konkret RI-AS bidang keamanan maritim guna membantu Indonesia dalam pemberantasan IUU Fishing, dan meningkatkan sinergi antar kementerian dan lembaga di bidang keamanan maritim.

Dalam kegiatan simposium tersebut, peserta menerima paparan teknis dari tiga orang ahli yaitu Dr. Chris Elvidge (NOAA), Payem Banazedeh (Capela Space Corp) dan Dietrich Bachman (Divisi Riset-NMT) serta melaksanakan diskusi terkait tantangan yang dihadapi.

Dr. Chris Elrvidge (NOAA) menyampaikan penjelasan terkait Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) yakni teknologi deteksi kapal yang dilakukan melalui sensor cahaya oleh satelit.

Payem Banazadeh dari Capela Space Corp (CSC) menyampaikan soal teknologi Cube Satellite, yang dikatakan memiliki kelebihan tidak tergantung cahaya dan kondisi cuaca (awan), serta menghasilkan gambar yang jelas secara konstan dalam memperoleh informasi kapal meliputi deteksi, klasifikasi, serta jalur dan arah kapal.

Sedangkan Dietrich Bachman dari Divisi Riset NMY menyampaikan terkait pengembangan software behavioural modelling sebagai alat deteksi aktivitas IUU Fishing yang diharapkan menjadi alert system, membantu stakeholder dalam melakukan deteksi, investigasi dan memperbaiki kekurangan penempatan resources dalam upaya pemberantasan IUU Fishing.

Selain kegiatan diskusi, delegasi RI juga berkesempatan untuk mengunjungi High Intensity Drug Trafficking Area (HIDTA) yang dapat menjadi referensi bagi pemerintah RI untuk pembentukan kerja sama sejenis (fusion process) bidang maritim.

Saat ini Bakamla RI sedang membangun suatu fasilitas yang menjalankan fussion process dan mempunyai teknologi sendiri. Peserta juga mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan demonstrasi peledakan bom mobil di pusat Energetic Material Research and Testing Center di NMT.  [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA