"Saya kira ini perlu menjadi perhatian semua kementerian dan lembaga agar dapat melaksanakan program-program yang dapat meminimalisir kesenjangan antar masyarakat sehingga hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi," ujar anggota Komisi III DPR, Sarifuddin Sudding, ketika ditemui di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Senin (29/8).
Dilanjutkannya, teror seperti di Medan kemarin sebetulnya mudah diantisipasi pihak intelijen secara dini. Karenanya dia menilai Badan Intelijen Negara (BIN) lagi-lagi "kecolongan".
"Apalagi, masuk dalam rumah ibadah dan ini salah satu kelemahan," ujarnya.
Dia juga mengatakan, tindak pidana terorisme bisa menjamur karena ada ego sektoral beberapa instansi terkait keamanan.
Politikus Partai Hanura ini mengatakan, kerjasama lintas sektoral akan jadi salah satu fokus pembahasan dalam revisi UU 15/2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. DPR berupaya akan ada perbaikan.
"Ancaman aksi teror harus ditangani secara masif oleh lintas kementerian. Makanya dalam revisi UU terorisme ini sedapat mungkin tidak mengedepankan ego sektoral tetapi kita melihat menyangkut keutuhan kedaulatan bangsa," jelasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: