Koordinator Kontras, Haris Azhar, mengaku sudah berkomunikasi dengan Mabes Polri untuk mengakses dana bagi Densus 88 Anti Teror Polri. Namun ia melihat ada perbedaan keterangan soal anggaran antara Mabes Polri dengan institusi lain yang ditelusuri Kontras.
"Ini menjadi catatan kenapa penanganan terorisme seperti di Poso hingga kini tak pernah selesai dan tidak ada jeda yang melibatkan TNI dan Polri. Memeriksa keuangan negara untuk penanganan terorisme menjadi penting," kata Haris di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (15/7).
Ia akui bahwa Kontras mencurigai ada dana asing yang ikut mendanai operasional Densus 88 selama ini.
"Apakah ada bantuan asing, mesti diperiksa," imbuhnya.
Kontras mendukung penuh evaluasi terhadap penanganan kasus terorisme. Dalam waktu 3 bulan ke depan, Kontras bersama para lintas tokoh yang tergabung dalam Tim Evaluasi Penanganan Terorisme akan memeriksa dan mengevaluasi penanganan terorisme selama ini.
Haris menyebut Tim Evaluasi itu sebagai aset bangsa untuk memperbaiki cara kerja Polri dalam penanggulangan terorisme.
"Kapolri yang baru salah satu agendanya memajukan dan mengitensifkan operasi penanganan terorisme. Persoalannya adalah bukan sekedar (teroris) Santoso tertangkap, tapi berani juga mengevaluasi kesalahan Polri di waktu lampau. Demi perbaikan ke depan," ucapnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: