Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Zeni TNI AD Bangun Jalan 278,6 Km Di Provinsi Papua

Sabtu, 26 Maret 2016, 08:37 WIB
rmol news logo Presiden Joko Widodo mempercayakan mandatnya kepada TNI untuk melaksanakan pembangunan jalan di Provinsi Papua, terutama di wilayah terosolir.

Pembangunan jalan ini dinamakan Operasi Pelayanan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kemahalan di distrik yang sulit aksesbilitasnya dalam rangka peningkatan ekonomi dan mensejahterakan rakyat serta melindungi kepentingan pertahanan di wilayah perbatasan.
 
Menurut Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Czi Berlin G di Jakarta, berdasarkan instruksi Presiden RI, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo telah memerintahkan TNI Angkatan Darat dan secara khusus jajaran Zeni AD untuk membangun jalan dari Wamena menuju Mumugu, Provinsi Papua, sepanjang 278,6 Km, dan telah mulai dikerjakan sejak Januari 2016.
 
"Data dari Kodam XVII/Cenderawasih, jalan sepanjang 278,6 Km ini melewati daerah hutan, rawa dan sungai. Ruas jalan ini melalui 40 sungai. Sebanyak 32 sungai belum ada jembatan dan 8 lainnya mempunyai jembatan sementara dari kayu, TNI AD juga bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan PT Wijaya Karya," papar Kolonel Czi Berlin.
 
Selain pembangunan jalan, direncanakan akan turut dibangun dua dermaga di Mumugu dan Batas Batu yang nantinya kapal bisa masuk sampai 300 ton ke Mumugu dan di Batas Batu bisa masuk kapal sebesar 150 ton. Dengan akses yang terbuka, maka diharapkan dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat Papua. Pembangunan infrastruktur ini diharapkan bisa membuka akses Wamena, Mbua, Paro, Batas Batu dan Mumugu menuju pantai selatan Papua.
 
"Pengerjaan akan dilakukan secara bertahap yakni berawal dari Mamugu-Batas Batu, kemudian Batas Batu-Mugi dan terakhir Mugi-Habema. Untuk tahap pertama, akan dikerjakan sepanjang 23 kilometer dan bila jalan tersebut selesai dibangun maka ruas jalan Wamena-Mamugu akan terhubung, dan di Mamugu akan dibangun pelabuhan baru untuk meningkatkan ekonomi selatan Papua," ujar Kabidpenum melalui rilis yang diterima redaksi.
 
Kolonel Czi Berlin juga mengatakan bahwa Zeni AD menaruh atensi khusus pada pekerjaan pembuatan jalan Wamena-Mamugu  yang merupakan prioritas utama kegiatan di tahun 2016.  Desain konstruksi jalan yang akan dibuka direncanakan lebar total adalah 11 meter, badan jalan 6 meter, bahu jalan 3 meter (1,5 meter kanan dan kiri) dan drainase 2 meter (1 meter kanan dan kiri).

 Dalam struktur organisasi kegiatan, Kepala kegiatan pembangunan ruas jalan Wamena-Mamugu ini adalah Dirziad Brigjen TNI Irwan dan Penanggung Jawab Operasional langsung dibawah pimpinan Kasad Jenderal TNI Mulyono.
 
Untuk total kekuatan yang dikerahkan jajaran Zeni AD sejumlah 394 orang personel dengan komposisi POP-1 meliputi Denzipur-10 dan Denzipur-12, mengerjakan ruas jalan Wamena-Habema dan Habema-Mbua. POP-2 yaitu Yonzipur-18, mengerjakan ruas jalan Mbua-Mugi dan Mugi-Paro, sedangkan POP-3 dari Yonzikon-14 mengerjakan ruas jalan Paro-Kenyam dan Kenyam-Mamugu, dengan kekuatan tiap POP berjumlah 107 personel.

Sementara itu, alat berat yang dibutuhkan dalam pembuatan ruas jalan ini terdiri dari Exavator, Dozer, Grader, Dump Truck, Tandem Roller, Tyred Roller, Vibro dan Tangki Air dengan kebutuhan pembukaan jalan berjumlah 78 unit dan pengaspalan jalan berjumlah 60 unit alat berat.
 
Satuan Zeni Angkatan Darat bertugas bukan hanya menebang pohon dan membuka hutan saja, tetapi juga membuat badan jalan. Dengan bekerja paralel, kontraktor umum di belakangnya langsung melakukan pengerasan jalan dan pengaspalan. Hingga akhir 2015 lalu masih tersisa 658 Km jalan yang saat ini masih terputus karena tertutup hutan," ucap Kolonel Czi Berlin.
 
Lanjut Kolonel Czi Berlin, rencana awal total jalan Trans Papua yang akan dibangun sepanjang 4.325 Km, saat ini yang belum tersambung tersisa 658 Km, dan sesuai instruksi Presiden RI ditargetkan jalan tersebut sudah harus tersambung pada tahun 2018.

"Pembangunan jalan Trans Papua ini dikebut seiring kian mendesaknya kebutuhan Jalan Nasional di pulau berbentuk kepala burung tersebut, karena saat ini warga terutama yang bermukim di pedalaman Papua tidak mempunyai akses jalan dan hanya mengandalkan transportasi angkutan udara yang tak semua kalangan bisa menjangkaunya," ujarnya.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA