Keputusan presiden membangun kilang LNG Blok Masela di darat dipastikan bakal meningkatkan kegiatan ekonomi kelautan termasuk lalu lintas laut di perairan Laut Arafura dan sekitarnya.
"Bakamla RI akan hadir di situ untuk menjamin keamanan dan keselamatan laut kegiatan di situ," kata Sekretaris Utama (Sestama) Bakamla RI, Laksda Maritim Dicky R. Munaf, mewakili Laksdya TNI Desi Albert Mamahit, kepada wartawan, Kamis (24/3).
Dijelaskan oleh Dicky, pembangunan fasilitas pengolahan gas di darat akan memicu kegiatan ekonomi di darat dan juga di laut. Berarti, akan terjadi kepadatan lalu lintas transportasi antara darat ke laut atau laut ke darat yang mendukung kegiatan ekonomi fasilitas Blok Masela di Laut Arafura dan sekitarnya. Bisa juga terjadi, kegiatan di darat tidak hanya di satu pulau tetapi di berbagai pulau.
"Keputusan Presiden itu akan memicu naiknya kegiatan ekonomi di laut dan di darat. Sesuai dengan tupoksinya, Bakamla RI akan menjamin keamanan dan keselamatan seluruh kegiatan ekonomi wilayah laut terkait dengan Blok Masela," ujar Dicky R. Munaf.
Diuraikannya lebih jauh, Lapangan Blok Masela berada di wilayah Laut Arafura yang berbatasan dengan Australia. Kedalaman Laut di fasilitas Blok Masela adalah 400-800 meter. Wilayah daratan yang terdekat adalah Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara Barat.
Lapangan Blok Masela berjarak 300 km dari Darwin (Australia), 170 km dari Saumlaki, 800 km dari Kupang, 500 km dari Aru, 650 km dari Ambon, 2000 km dari Surabaya dan sekitar 2700 km dari Jakarta.
"Arus barang melalui laut lintas laut akan datang dari berbagai arah dan dibutuhkan keamanan dan jaminan keselamatan khusus," demikian Sestama Bakamla.
[ald]
BERITA TERKAIT: