Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan demikian usai menjadi pembicara dalam seminar "Transformasi nilai pesantren sebagai budaya akademik" di Institut Pesantren Mathaliul Falah (IPMAFA), Pati, Jawa Tengah, Minggu (22/11).
"Itulah yang menjadikan NU dalam sikap moderasi di tengah banyak elemen dengan membangun keseimbangan untuk dinamis atau
equilibrium dynamic," katanya.
Karena itulah hingga saat ini pondok pesantren di Indonesia, khususnya dalam koordinasi rabitah ma’had Islam Nahdhatul Ulama (NU) tidak ada indikasi paham radikal dan teroris.
"Insya Allah hingga kini tidak ada sama sekali indikasi santri dan alumni pesantren NU terlibat paham radikal dan teroris," ujarnya.
Menurutnya, perlu diajak berbagai elemen termasuk di dalamnya pesantren untuk terus mendorong Islam
rahmatan lil ‘alamin, yaitu Islam sebagai juru damai, penebar cinta, kasih sayang dan tidak ada kaitan dengan ISIS.
"Tidak ada kaitan Islam dengan paham radikal, teror dan ISIS. Bagi yang kriminal tetap kriminal, karena al-Quran mengajarkan cinta kasih dan damai," tandas Ketua Muslimat NU ini.
[zul]
BERITA TERKAIT: