"Sejak kejadian di Prancis, Pak Kapolri (Jenderal Badrodin Haiti) langsung memberikan instruksi untuk memperketat keamanan kedutaan dan konsulat jenderal negara-negara sahabat, terutama Prancis. Juga objek vital lainnya seperti sekolah, kursus bahasa Prancis," kata Kabag Penum Divhumas Mabes Polri Kombes Suharsono kepada redaksi di Jakarta, Minggu (15/11).
Menurutnya, perintah Kapolri juga melingkupi peningkatan deteksi dini pada patroli keamanan di tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan dan pusat rekreasi. Saat ini Kapolda, Kapolres, hingga Kepala Satuan Wilayah menyiagakan anggota untuk bisa digerakkan setiap saat jika ada gangguan tertentu.
"Bangsa Indonesia tidak ingin kecolongan dengan peristiwa-peristiwa semacam itu," ujar Suharsono.
Pengamanan dilakukan kepolisian secara terbuka dan tertutup, termasuk dengan menjaga pintu-pintu masuk ke Indonesia baik melalui jalur darat, laut, maupun udara.
Di sisi lain, Polri mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa, dengan terus meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing-masing.
"Kontak aparat Kepolisian terdekat jika melihat orang yang mencurigakan," tegas Suharsono.
Serangan di Paris pada Jumat malam (13/15) waktu setempat menewaskan sekitar 153 orang. Negara Islam (ISIS) mengklaim sebagai otak serangan brutal itu, menyebut delapan orang yang membawa bom bunuh diri dan dipersenjatai senapan otomatis telah menyerang tepat ke sasaran yang direncanakan.
[wah]
BERITA TERKAIT: