Penandatangan yang berlangsung di kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur No. 1A Jakarta, itu dilakukan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dengan Direktur Utama (Dirut) Pertamina Dwi Soetjipto.
Moeldoko dalam sambutannya mengatakan, TNI memiliki kepentingan yang sangat tinggi terhadap Pertamina, karena alutsista secanggih apapun yang dimiliki tidak ada maknanya kalau tidak ada bahan bakar. Menurut Moeldoko, peran Pertamina sangat luar biasa, terlebih ketika negara dalam keadaan perang.
"Dalam konteks pengamanan, TNI akan memberikan segalanya untuk Pertamina karena semua itu demi kelangsungan bangsa dan negara," ucap Panglima TNI.
Panglima TNI juga menambahkan, Pertamina telah banyak membantu TNI di wilayah perbatasan. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan empat unit sekolah yang akan segera diresmikan.
"Baru saja kita saksikan momentum penandatanganan pengaman obyek vital nasional strategis, penyaluran bantuan Corporate Social Responsibikity (CSR), pelatihan dan pemanfaatan fasilitas, para pihak untuk kepentingan negara," tutur Dwi Soetjipto.
Lebih lanjut Dwi melaporkan, Pertamina dalam upayanya 10 tahun ke depan akan berjuang membangun kemandirian energi. Untuk diketahui dari aspek abstrim, Pertamina baru memegang 24 persen dari produksi nasional dim ana biasanya nasional oil company itu selalu berada di atas 50 persen nasional produksi.
"Alhamdulilah pada minggu yang lalu pemerintah telah mengumumkan pengelolaan Blok Mahakam kepada Pertamina. Mulai Desember 2017 Pertamina menjadi operator di mana itu dapat menaikkan produksi minyak nasional," demikian Dirut Pertamina sebagaimana dikutip dari rilis yang diterima redaksi dari Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G, pagi ini (Selasa, 30/6).
Turut hadir dalam acara tersebut KSAL, Kasum TNI, Irjen TNI, Wakil KSAD dan para Asisten Panglima TNI serta para undangan.
[wid]
BERITA TERKAIT: