Demikian pandangan pengamat terorisme, Mardigu Wowiek Prasantyo saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (12/6).
"Saat ini tugas utama BIN adalah memperkuat dunia siber," jelasnya.
Menurut Mardigu, penguatan di dunia siber dalam menangkal propaganda perlu terus dikembangkan, sebab taktik propaganda telah berkembang di perang dunia ke-2.
"Dan musuh kita para teroris itu, punya taktik propaganda salah satunya menggunakan dunia maya," sambungnya
Mardigu menjelaskan, Indonesia masih memiliki kelemahan dalam penanggulangan paham terorisme di dunia maya. Sejauh ini penanggulangannya hanya sebatas menutup situs-situs radikalisme. Untuk itu, lanjut Mardigu, dibutuhkan divisi yang bisa memberikan edukasi kepada masyarakat guna meng-
counter propaganda di situs radikal milik kelompok teror.
"Kalau ditangkis terus lama-lama bobol juga. Jadi harus ada
counter. Selama ini kalau ada api disiram, tidak ada gunanya. Tapi penanganan untuk tidak membuat api dan penanganan untuk tidak menyalakan api, tidak dilakukan. BIN harus proaktif, harus ada
counter," pungkas Mardigu.
[wid]
Simak juga:
Menggugat Jatah Bang Yos
BERITA TERKAIT: