Demikian disampaikan Wakil Kepala Polri, Komjen Pol Badrodin Haiti kepada wartawan di Palu, kemarin (Sabtu, 4/4).
"Saya yakin, secara moril jika pimpinan kelompok itu tewas, para pengikutnya akan kocar-kacir secara strategi langsung kelompok ini melemah," kata Haiti, optimistis.
Di Poso setidaknya ada dua kelompok teroris. Yakni, sebut Haiti, Daeng Koro dengan jumlah pengikut sekitar 10-15 orang. Satu lagi kelompok Santoso mencapai 20 orang pengikut. Haiti mengimbau sebaiknya para anggota kelompok Daeng Koro menyerahkan diri ke pihak berwajib untuk mempertanggungjawabkan apa yang sudah diperbuat mereka selama ini.
Dipimpin langsung oleh Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Idham Azis bersama Irjen Pol Tito Karnivan, pemburuan Daeng Koro akhirnya menuai hasil pada Jumat (3/4) petang dengan target lokasi di pengunungan Sakina Jaya, Desa Pangi, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parimo, Sulteng. Otak gerakan teroris di Poso itu harus meregang nyawa di tangan para aparat kepolisian.
Kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Idham menegaskan, sudah menjadi kewajiban aparat Polri untuk menangkap hidup atau mati kelompok teroris Daeng Koro dan Santoso agar tercipta rasa aman di tengah masyarakat Poso. Selanjutnya, kepolisian akan terus mengejar dan menangkap kelompok Santoso.
"Jangan biarkan daerah Poso dan Sulawesi Tengah menjadi tempat aksi kekerasan para kelompok teroris," katanya melalui sambungan telepon, Minggu (5/4).
[wid]
BERITA TERKAIT: