Begitu kata Wakapolri Komjen Badrodin Haiti dalam jumpa pers di Mapolda Sulteng di Jalan Sam Ratulangi, Palu, (Sabtu, 4/4). Ia juga menyebut bahwa kelompok ini merupakan pendukung ISIS.
"Santoso ini termasuk Mujahidin Indonesia Timur, ini salah satu pendukung dan pengikut ISIS," ujar cakapolri itu.
Daeng Koro yang merupakan pecatan pasukan khusus militer dianggap lebih berbahaya dibanding Santoso. Pasalnya, dia mampu merekrut dan membentuk kelompok para militer untuk meneror aparat dan masyarakat Poso.
Dalam catatan Densus 88 Daeng Koro merupakan pelatih dan ketua pelaksana beberapa kegiatan tadrib asykari yang dilaksanakan di daerah Tuturuga, Kabupaten Morowali, tadrib di Sulbar, tadrib di Mambi, serta kegiatan tadrib yang dilaksanakan di Gunung Tamanjeka, Poso.
Ia merupakan aktor intelektual dalam pembunuhan Briptu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman di Tamanjeka. Keduanya ditemukan tewas mengenaskan di lubang hutan.
Selain itu dia juga dikenal sebagai perakit dan eksekutor bom Pantangolemba, serta penghubung antara kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dengan kelompok Makassar.
[ian]
BERITA TERKAIT: