Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Panglima TNI Khawatirkan Keberadaan Black Box

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 09 Januari 2015, 17:27 WIB
Panglima TNI Khawatirkan Keberadaan <i>Black Box</i>
moeldoko di KRI Banda Aceh
rmol news logo Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko mengaku mengkhawatirkan nasib black box (kotak hitam) AirAsia QZ8501 mengingat kondisi ekor pesawat di dasar laut perairan Selat Karimata sudah berantakan.

Kekhawatiran Panglima tersebut disampaikan di atas geladak KRI Banda Aceh, perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Jumat (9/1).
 
Panglima TNI menjelaskan bahwa posisi bawah ekor masuk ke lumpur pada saat ditemukan. Sayap kiri dan kanan sudah putus. Ada empat jendela yang masih tersambung dengan ekor.

"Ekor pesawat memang sudah ditemukan, saya khawatir kotak hitam (black box) sudah tidak di tempatnya karena ekor pesawat sudah berantakan," ujarnya, dalam rilis yang dikeluarkan Puspen TNI.
 
Menurut Moeldoko, Tim SAR sudah berupaya mencari kotak hitam, namun belum membuahkan hasil. Tadi pagi, tim penyelam pertama sebanyak enam orang turun selama 62 menit untuk memeriksa bagian dalam ekor pada pukul 06.15 WITA.

"Tadi kami memaksimalkan cuaca yang baik. Mereka menyelam menggunakan tabung udara cadangan," katanya.

Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan, untuk rencana selanjutnya, Tim SAR akan menggunakan alat berat crane dan balon untuk mengangkat ekor. Tim penyelam kedua saat ini disiapkan untuk mengikat sling (tali baja) crane ke ekor pesawat, dilanjutkan membawa balon dan dikaitkan. Sling dari Kapal Crest Onix juga akan dikaitkan, yang kekuatannya 60 ton.

Di samping itu, Tim SAR juga melakukan upaya untuk mencari kotak hitam dengan menggunakan ping detector yang dibawa Kapal Negara Jadayat. Tujuh penyelam di Kapal Jadayat mengikuti arah ping detector hingga sejauh 300 meter dari lokasi awal.

"Kami mencari arah ping itu ke mana. Kalau ada ping, baru muncul sinyal," kata Panglima TNI. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA