Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jokowi Jangan Mudah Terpengaruh Tim Sukses Calon Kapolri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Selasa, 06 Januari 2015, 14:09 WIB
Jokowi Jangan Mudah Terpengaruh Tim Sukses Calon Kapolri
rmol news logo . Sosok Kapolri yang punya rekam jejak bersih dan kemampuan manajemen pembinaan adalah sosok yang dibutuhkan Presiden Joko Widodo untuk mendukung program program pemerintahnya .

Demikian disampaikan Ketua DPP Partai Gerindra, FX. Arief Poyuono, dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Selasa (6/1).

Dia menyatakan, saat ini banyak oknum oknum petinggi Polri yang kaya mendadak atau naik mobil mewah. Sikap ini membuat kecemburuan dari aparat hukum dan keamanan lainnya.

"Tugas Kapolri saat ini juga sangat berat terkait pembinaan anggotanya dan institusinya dalam mengatasi dan memberantas kejahatan trans-internasional , perdagangan narkoba serta teroris. Kapolri yang punya track record bersih dan prestasi baik yang dibutuhkan Jokowi untuk memimpin Polri," ujar dia.

Arief menyinggung bursa pencalonan Kapolri pengganti Jenderal Sutarman, di mana banyak petinggi petinggi Polri yang secara syarat kepangkatan bisa menduduki jabatan Kapolri mulai membentuk tim kampanye dengan mobilisasi jaringan aktivis dan LSM. Mereka membentuk pencitraan melalui seminar-seminar, survei dan tulisan-tulisan di media massa demi mempengaruhi penilaian Presiden Jokowi.

"Tentu saja ini sangat tidak baik karena bisa-bisa Jokowi mendapatkan Kapolri seperti membeli kucing dalam karung," jelas Arief.

Presiden Jokowi harus melakukan fit and proper test bagi calon Kapolri sebelum diajukan ke DPR RI dengan melalui uji bebas korupsi oleh KPK dan uji bebas pencucian uang oleh PPATK, serta transparansi hasil penilaian calon Kapolri dari Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri. KPK juga harus mengawasi fit and proper test Kapolri oleh DPR agar tidak ada politik uang di DPR .

"Karena itu, Jokowi jangan mau dipengaruhi terpaan media massa untuk pembangunan opini oleh petinggi polri yang menggunakan LSM dan aktivis untuk mengkampanyekan si calon Kapolri," tandas Arief. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA