Dari jumlah 34 gubernur di Indonesia, ada 28 gubernur yang menyempatkan hadir menerima brevet dan baret dari Panglima TNI, Jenderal Moeldoko. Upacara dilakukan di Dermaga Mako Satuan Amphibi, Surabaya, Jawa Timur, Senin pagi (6/10).
Sebelum menerima brevet dan baret, para gubernur berbaris layaknya prajurit di bawah sengatan matahari di dermaga. Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, menjadi komandan regu.
Selain itu , para gubernur terlebih dulu harus melakukan simulasi perang tiga angkatan TNI, yakni udara (lintas udara), darat (serangan menembak pistol), dan laut (raid amphibi).
"Ini merupakan pengalaman yang menarik baik lewat udara dengan heli, lewat laut dengan perahu karet maupun lari-lari dengan menembak," kata Gubernur DIY Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, kepada wartawan usai mengikuti upacara penyematan brevet dan baret TNI.
Dia mengatakan, tidak cukup hanya dengan bekerja dalam ruangan ber-AC untuk menerima baret dan brevet kehoramatan dari TNI.
"Di situ jadi tidak sekedar berada dalam bangunan yang ber-AC untuk pasang brevet, tapi harus melalui proses," sambung Sultan.
Pengalaman menembak dan mendayung diakui Sultan pernah rutin dilakoninya semasa SMA.
"Tapi belum pernah pakai pistol," ucapnya.
Sultan pun sependapat dengan Panglima bahwa TNI dan pemerintah daerah harus bersinergi membangun daerah.
"Kita tahu TNI pembela teritorial dan kepala pimpinan daerah kan pembina wilayah, jadi saya kira wajar saja kalau harus bersinergi," ujarnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: