Karena itu, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Badan Intelijen Negara (BIN) diminta bersatu dalam mendeteksi, menangkal setiap gerakan kelompok tersebut di Indonesia.
"Kalau sudah meresahkan maka TNI, Polri dan BIN jangan segan-segan menindak mereka," tegas anggota Komisi I DPR, Tantowi Yahya, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (6/8).
Dalam pandangan politisi Partai Golkar ini, ISIS adalah organisasi yang "berideologi" kekerasan dan teror. Ideologi itu, ujar Tantowi, sangat bertentangan dengan paham bernegara yang bersumber dari Pancasila dan UUD 1945. Maka itu semua elemen negara harus waspada.
Dalam membela rakyat Irak dan Suriah yang masih dilanda peperangan, tambahnya, rakyat Indonesia tidak boleh berkompromi dengan cara-cara ekstrem yang dikedepankan ISIS.
"Pemerintah Indonesia pun tidak punya urusan dengan agenda ISIS," tegasnya.
Terkait desas-desus bahwa ada pembaitan atau ikrar janji setia kepada ISIS oleh puluhan napi kasus teroris di Lapas Nusa Kambangan, Tantowi meminta pemerintah segera menindaklanjutinya dengan sosialisasi intensif.
"Seluruh instansi terkait, baik di pemerintahan maupun di masyarakat, aktif menyadarkan masyarakat bahwa perjuangan ISIS tidak ada urusannya dengan kita," tegas Tantowi lagi.
[ald]
BERITA TERKAIT: