"Ternyata benar bahwa itu karena ada korsleting listrik di bunker," kata Wakil Ketua Komisi I Tubagus Hasanuddin di gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/3).
Dia mengungkapkan, ledakan dahsyat disebabkan sekitar 1000 buah TNT yang tersambar percikan api dari korsleting listrik.
Arus pendek listrik dimungkinkan terjadi karena kondisi peralatan dan bangunan bunker peninggalan penjajah Belanda itu yang sudah tua.
"Kalau istilah ada kelalaian saya melihatnya tidak. Ini karena jaringan listrik dan bunkernya," jelas politisi PDI Perjuangan ini.
Ditambahkannya, DPR bersama pemerintah dan pihak terkait akan mengkaji insiden tersebut lebih dalam. Terutama rencana renovasi bangunan dan pelebaran dermaga untuk menempatkan amunisi dan bahan-bahan peledak di tempat yang lebih aman.
"Ini urgen, harus segera diatasi supaya tidak terjadi lagi seperti itu. Bunker yang sekarang itu sudah hilang karena meledak," demikian TB Hasanuddin.
[rus]
BERITA TERKAIT: