Sebetulnya praktik penyadapan memang jamak terjadi dalam hubungan antar negara dan bukan hal yang luar biasa. Bahkan selama 27 tahun menjadi diplomat, dirinya kerap berhadapan dengan praktik tersebut.
"Jadi harus berasumsi kita memang disadap. Ini memang dunianya begitu, makanya kita harus waspada," sambungnya di West Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (9/11).
Indonesia sebagai tuan rumah Konferensi Tinggi Tinggi ASEAN saja, menurut Dino, tentu tidak etis menyadap jalannya pertemuan itu.
"Ada etika dan itu kita tidak mempraktikkan. Kita ingin negara sahabat juga tidak," imbuh peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat ini.
Jika AS dan Australia menyadap untuk masalah terorisme masih dapat dipahami. Tapi, Dino menekankan, sangat tidak etis jika kedua negara sekutu itu sampai menyadap pertemuan antar negara.
[wid]
BERITA TERKAIT: