"Dalam waktu dekat, selain pasar Vietnam, kami akan lebih fokus pada pasar Indonesia, India, dan Filipina," ucap CEO VinFast, Pham Nhat Vuong, kepada pemegang saham perusahaan induk VinFast Vingroup, dikutip dari Reuters, Kamis 24 April 2025.
"Saat ini, VinFast tidak berencana untuk meningkatkan penjualan di Amerika Serikat, Kanada, dan Uni Eropa karena biaya logistik yang tinggi," tambahnya.
Lebih lanjut, CEO of VinFast Asia Pham Sanh Chau mengungkapkan, seiring akan selesainya pabrik VinFast di Subang maka ada ribuan lowongan kerja yang bakal tercipta.
"Kami mau menciptakan lowongan kerja untuk ribuan orang di Indonesia. Kami harap bisa berkontribusi terhadap ekonomi di Indonesia," kata Pham Sanh Chau beberapa waktu yang lalu.
VinFast diketahui sudah membeli tanah seluas 120 hektare di Subang, Jawa Barat, untuk dijadikan pusat produksi di Indonesia. VinFast akan memproduksi mobil listrik berbanderol Rp200-600 juta untuk mengisi ceruk pasar kelas menengah.
VinFast ditargetkan menggelontorkan investasi sebesar 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp18 triliunan di Indonesia untuk jangka panjang.
Dengan kapasitas pabrik VinFast yang mencapai 50 ribu unit per tahun, penyerapan tenaga kerja ditargetkan bisa mencapai 1.000 hingga 3.000 orang.
BERITA TERKAIT: