Kini hal itu akan mendapat tantangan dari produsen kendaraan listrik Tiongkok, BYD dan Neta Auto, dengan pengumuman rencana investasi baru dari kedua perusahaan pada Pameran Kendaraan Listrik Periklindo di Jakarta yang dimulai Selasa (30/4) hingga Minggu (5/5).
Dalam pernyataannya, pengembang properti Indonesia, Suryacipta Swadaya, sebelumnya mengumumkan bahwa BYD akan membangun pabrik senilai 1 miliar dolar AS di atas tanah seluas 1,08 kilometer persegi di Subang, Jawa Barat. Konstruksi dijadwalkan akan dimulai pada bulan Agustus, dan operasi akan dimulai pada bulan Januari 2026.
Presiden Direktur BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, menyambut baik pembangunan pabrik ini sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan industri juga transisi energi ramah lingkungan.
“Kami yakin fasilitas yang akan dibangun ini akan mampu mendorong pertumbuhan industri otomotif Indonesia dan transisi menuju energi ramah lingkungan sekaligus mendukung perekonomian, khususnya di wilayah sekitarnya,” kata Zhao dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
Nikkei, Kamis (2/5).
Di acara yang sama, Jerry Huang, Managing Director Neta mengatakan bahwa perusahaannya siap meningkatkan investasi di tanah air.
“Tahun ini Neta Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan investasi kami di Indonesia dengan memulai produksi lokal,” kata Huang.
Pada bulan November, Neta menandatangani perjanjian dengan Handal Indonesia Motor untuk merakit kendaraan listrik di Indonesia yang direncanakan beroperasi pada kuartal kedua tahun ini.
Periklindo, atau Gabungan Industri Kendaraan Listrik Indonesia, mengadakan pameran EV pertamanya pada tahun 2022. Tahun ini, ukuran lantai venue meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Dalam debutnya di pameran EV Jakarta, BYD memamerkan model Dolphin-nya yang diharapkan pengirimannya akan dimulai pada bulan Juli. Sebuah Dolphin akan dihargai sekitar Rp425 juta, setengah dari harga rata-rata global untuk sebuah kendaraan listrik.
Neta, pendatang baru di acara EV Jakarta, meluncurkan NETA V-II-nya, yang akan dibanderol dengan harga mulai dari Rp200 juta hingga Rp300 juta, menjadikannya mobil paling murah di jajaran perusahaan di Indonesia.
“NETA V-II lahir sebagai awal komitmen kami terhadap pasar Indonesia dan menjadi produk NETA pertama yang dirakit secara lokal,” kata Huang.
BERITA TERKAIT: