“Ini adalah pengalaman yang luar biasa. Kompetisinya sangat ketat dan semua lawan sangat tangguh,” ujar Akbar, melalui keterangannya, Kamis 15 Mei 2025.
Saat ditanya tentang rahasia kesuksesannya, Akbar dengan rendah hati menyebut bahwa kemenangan bukan hanya soal keberuntungan. Melainkan juga hasil dari fokus, konsentrasi tinggi, dan koordinasi yang mulus dengan rekan mainnya.
“Hal terpenting adalah tidak saling menyalahkan ketika melakukan kesalahan, dan tetap tenang meski dalam posisi tertinggal. Partner yang ideal harus bisa bekerja sama, tidak egois, dan memahami cara berpikir kita. Kekompakan sangatlah krusial,” ungkapnya.
Akbar pun serius mempersiapkan diri untuk mengikuti turnamen ini. Ia dan rekannya rutin berlatih setiap hari. Ia percaya bahwa memilih partner yang tepat adalah pondasi utama menuju kemenangan.
Persiapan makin kuat karena turnamen ini disponsori oleh Higgs Games Island (HGI), sebuah platform yang sudah ia kenal sejak lama. Akbar mengaku sering bermain domino di HGI, dan memanfaatkan platform tersebut untuk mengasah strategi serta insting bermainnya.
Akbar pun menyampaikan terima kasih yang tulus kepada panitia dan sponsor, dan menyebutkan bahwa ini adalah ajang terbesar yang pernah ia ikuti di Makassar.
Ia berharap HGI dan Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia (Pordi) dapat memperluas penyelenggaraan turnamen ini ke banyak provinsi lain. Sehingga makin banyak pemain lokal yang bisa menunjukkan kemampuan mereka.
Sementara itu, posisi runner up diraih Muhammad Tasbi, pemain berpengalaman dari Jawa. Tasbi pernah menjuarai kompetisi serupa pada 2023, dan videonya saat menjadi juara sempat viral di TikTok.
“Saya sudah ikut banyak kompetisi, dan berbagi pengalaman serta wawasan dengan pemain lain di setiap acara selalu memberikan kepuasan tersendiri,” katanya.
Berbeda dari pemain yang mengandalkan taktik-taktik tertentu, Tasbi percaya bahwa bermain domino tanpa menggunakan kode atau sinyal rahasia adalah tes sejati kecerdasan. Di kompetisi ini, ia merasa bahwa semua pemain memiliki kapasitas intelektual yang setara. Hal yang membedakan hanyalah sinergi dan kekompakan dengan pasangan, serta kemampuan menghitung dan mengingat, bukan semata-mata keberuntungan.
Seperti Akbar, Tasbi juga sudah akrab dengan HGI sejak 2017.
Selain kemampuannya yang luar biasa, sikap dermawannya juga patut diacungi jempol. Ia memilih untuk tidak menikmati hadiah uangnya sendiri, melainkan membaginya dengan keluarga dan menyumbangkan kebutuhan pokok ke panti asuhan setempat.
Bagi Tasbi, rezeki harus terus mengalir dan dibagikan agar membawa berkah.
“Kalau kita berbagi kasih, Tuhan pasti membalas dengan rezeki yang lebih,” ujarnya.
Tasbi berharap turnamen
offline seperti ini bisa terus diadakan di berbagai kota. Karena tak hanya mengasah daya pikir dan konsentrasi, tapi juga memperluas jejaring sosial.
“Latihan rutin tidak menjamin kemenangan—tapi bayangkan apa jadinya kalau tidak pernah latihan sama sekali,” pesan Tasbi mengingatkan sesama pemain.
Keberhasilan Akbar dan Tasbi membuktikan bahwa kompetisi domino lebih dari sekadar pertandingan. Ini adalah gambaran nyata bagaimana semangat, kerja sama tim, dan ketekunan bisa menghasilkan keunggulan.
Pencapaian mereka mencerminkan upaya berkelanjutan dari HGI dan Pordi dalam memajukan olahraga intelektual di Indonesia. Juga tidak hanya menunjukkan daya tarik kompetitif permainan domino, tapi juga menjadi perwujudan dari visi HGI dan Pordi: "Mengangkat domino Indonesia sebagai cabang olahraga intelektual yang diakui dunia."
Di mana HGI telah menurunkan hambatan partisipasi melalui platform digitalnya, sementara Pordi menyediakan ruang interaksi lewat turnamen
offline. Bersama-sama, keduanya membangun ekosistem olahraga intelektual yang berkembang pesat di seluruh Indonesia.
Seiring semakin banyak pemain seperti Akbar dan Tasbi yang beralih dari latihan daring ke kompetisi luring, dari hobi pribadi menjadi keterlibatan komunitas, kita tidak hanya menyaksikan pertumbuhan sebuah olahraga, melainkan perwujudan visi besar.
Di mana olahraga intelektual menghubungkan manusia, melampaui batas wilayah dan budaya, menumbuhkan pola pikir strategis melalui persaingan, dan menyebarkan semangat sportivitas melalui interaksi, hingga akhirnya mendorong budaya olahraga intelektual Indonesia menuju panggung dunia.
Kemenangan mereka bukan hanya kejayaan pribadi, tapi juga menjadi inspirasi bagi para pecinta olahraga intelektual di seluruh Indonesia.
BERITA TERKAIT: