Satu-satunya gelar yang diraih Indonesia pada Januari 2025 adalah melalui Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti dari sektor ganda putri di Thailand Masters 2025.
Sementara di tiga turnamen lainnya yaitu Indonesia Masters, Malaysia Open, India Open, Tim Merah Putih gagal memboyong piala.
"Dari empat pertandingan sejak Malaysia Open hingga Thailand Masters, saya mencatat atlet kita butuh penguatan saat penyelesaian akhir, bagaimana mengatasi situasi kritis, dan harus mematangkan pola permainan," kata Ketua bidang Pembinaan Prestasi Pelatnas PBSI, Eng Hian, dalam keterangannya, dikutip Rabu 5 Februari 2025.
"Ini akan menjadi catatan dalam pengembangan latihan ke depan selain peningkatan individual skill di semua sektor," imbuhnya.
Terutama para atlet muda akan ditambah jam terbangnya untuk mendapatkan pengalaman dan belajar dari setiap pertandingan yang diikuti.
Namun demikian, peraih medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 ini tetap mengapresiasi pencapaian atlet-atlet Indonesia dalam empat ajang tersebut. Apresiasi juga disampaikan Eng Hian kepada para pelatih yang telah bekerja keras dalam waktu yang singkat, sejak pembentukan tim pelatih di bawah kepengurusan yang baru pada 19 Desember 2024.
Dipaparkan Eng Hian, dalam roadmap kepelatihan selama 2025, pelatih dibebaskan untuk menguji coba berbagai pasangan. Namun, saat memasuki 2026, pasangan-pasangan tersebut diharapkan sudah permanen sehingga dapat fokus mengejar poin dan peringkat agar masuk ke kualifikasi Olimpiade 2028.
"Dalam konteks organisasi, saya melihat perjalanan jangka panjang. Kami baru saja melakukan pergantian pelatih teknik dan fisik. Kami juga
mix and match pasangan ganda. Ini semua merupakan usaha untuk mendapatkan racikan terbaik," jelasnya.
"Selamat kepada Lanny/Fadia yang berhasil menjadi juara Thailand Masters 2025 dan juga para runner up, baik di Indonesia Masters dan Thailand Masters," pungkas Eng Hian.
BERITA TERKAIT: