Kekhawatiran itu kian menÂebal setelah Rossoneri keok 3-1 dari Olympiakos pada matchday pamungkas Grup F Liga Eropa di Karaiskakis Stadium, dini hari kemarin WIB.
Hasil itu membuat Milan tersingkir dari kompetisi terÂelit kedua di daratan Eropa itu. Mereka juga masih terseok-seok di pentas Serie A.
Pelatih AC Milan, Gennaro Gattuso mengatakan, kekalahan yang berujung tersingkirnya Milan dari Liga Eropa adalah bentuk menurunnya performa timnya dibanding tahun lalu.
Sebab, pada musim lalu Milan masih bisa tembus 16 besar sebelum kalah agregat 1-5 dari Arsenal di babak seperdelapan.
"Hasil ini sangat mengeceÂwakan. Akibat kekalahan ini kami jadi bisa dikatakan akan menutup musim ini tanpa gelar juara," kata Gattuso dikutip Daily News.
Perlu diketahui, Milan sejatÂinya hanya butuh hasil imbang 0-0 untuk bisa lolos ke baÂbak 32 besar. Tapi, akibat tiga gol Olimpiacos yang dikemas P.A.Cise menit ke-60, gol bunuh diri C.Zapata menit 70, dan K.
Fortounis menit ke-81, memÂbuat impian Rossoneri pupus. Gol C.Zapata pada menit ke-71 untuk menebus kesalahannya juga hanya hiburan.
"Milan sekarang tidak sekomÂpak dulu. Buruknya pertahanan seolah membuat kamilah yang memberikan kemenangan keÂpada mereka," ujarnya.
Gattuso meyakini, AC Milan sebenarnya bisa mengalahkan Olympiakos meski postur tubuh pemainnya kalah besar. Soalnya, mayoritas pemain Milan memiÂliki skill di atas rata-rata dibandÂing pemain tim asal Yunani itu.
"Tersingkirnya kami karena kaÂlah dari Olympiakos masih menÂjengkelkan. Padahal kami lebih kuat dari mereka," sesalnya.
Kendati begitu, Gattuso menÂgakui AC Milan memang sudah pantas tersingkir dari Liga Eropa karena tampil sangat buruk. Dengan demikian, Milan kini harus lebih fokus ke Liga Italia meski peluang meraih juara musim ini masih jauh dari haraÂpan karena selisih delapan poin dari sang pemuncak klasemen Juventus. "Kami tidak boleh melupakan jutaan fans AC Milan di luar sana. Kami harus tetap seÂmangat meski memenangi Serie A adalah hal yang mustahil," ujarnya. ***
BERITA TERKAIT: