"Terima kasih kepada panitia, penyelenggaraan ini luar biasa karena saya melihat ini adalah momentum bagi atlet muda, atlet nasional untuk melihat bahwa pebulutangkis dari Jepang, Korea dan negara lain telah membagi banyak pengalaman, keterampilan dan skill baru," ujar Imam, dikutip dari rils Kemenpora.
Menurut dia, Djarum Superliga Badminton memberi nuansa interaksi yang produktif antar semua pencinta bulutangkis Tanah Air. Hal ini berujung memotivasi pebulutangkis muda untuk tampil percaya diri, lebih hebat dan lebih berprestasi di masa depan.
Menpora merasa optimis akan masa depan bulu tangkis nasional ketika melihat permainan para pebulutangkis muda Indonesia seperti Jonathan, Vito, Antoni Ginting, dan Ikhsan.
"Mereka adalah masa depan bulutangkis Indonesia yang insya Allah di pertandingan yang akan datang, baik Sudirman Cup, All England dan SEA Games, mampu berbicara banyak untuk nama baik bangsa Indonesia," kata Menpora usai menyaksikan pertandingan.
Imam Nahrawi didampingi Staf Khusus Olahraga, Taufik Hidayat, bersama Direktur Superliga, Ahmad Budiarto, dan Wasekjen PB PBSI Jawa Timur.
Yang menarik, seluruh kursi yang berjumlah 3000 diperkirakan penuh terisi oleh penonton di pertandingan final badminton putra ini.
"Dari awal hingga akhir terus mengalami peningkatan penonton, kecuali pada final putri sebelumnya paceklik penonton dan menjadi 'PR' Badan Liga bersama masyarakat bulu tangkis Indonesia untuk memberi apresiasi khusus pada pemain putri kita selain memang kita juga lagi krisis pemain bintang putri," kata Ahmad Budiarto.
Dalam final kali ini, klub bulu tangkis Putra Musica Champions memastikan diri menjadi juara untuk keempat kalinya pada Djarum Superliga.
[ald]
BERITA TERKAIT: