Manajer LDSS Hendri Satrio mengatakan, tim asuhannya tampil gugup di kuarter pertama hingga sempat tertinggal 13 poin dari tim tuan rumah.
“Kuarter berikutnya kami dapat mengimbangi bahkan sempat memimpin dalam kuarter keempat,†ujarnya dalam perbincangan dengan redaksi.
Dia juga mengatakan, pertandingan perdana LDSS dalam ajang Asean Basketball League ini memberikan pelajaran berharga buat timnya. Pemain LDSS rata-rata berusia 23 dan 24 tahun. Pertandingan di Singapura itu juga merupakan pengalaman pertama mereka bermain di luar negeri.
“Sementara tim Slingers merupakan tim yang dipersiapkan pemerintah Singapura sejak lima tahun lalu,†sambung Hendri.
Hendri yakin, LDSS akan lebih siap dalam pertandingan menghadapi Saigon Heat, Vietnam, di Saigon pada tanggal 26 Agustus mendatang.
LDSS merupakan merger antara klub Dreya Indonesia yang merupakan juara Divisi 1 Jakarta, dan Hangtuah Sumsel yang yang bermain di Liga Basket Nasional.
Sebelum pertandingan melawan Slingers, pelatih LDSS, Tondi Raja Syailendra, berkeyakinan bahwa tim yang diasuhnya dapat merepotkan tun rumah.
"Saya rasa peluang kedua tim sama, walaupun ini merupakan pertandingan debut kami, tapi kami yakin bisa merepotkan tuan rumah bahkan bisa memenangkan game ini," kata Tondi.
Starter 5 yang diturunkan Tondi dalam laga pertama itu adalah Richardo Uneputty (PG), Mei Joni (SG), Airlangga Sabara (SF), ‎Falando Jones (PF) dan Paul Crosby (C).
Asean Basketball League merupakan turnamen basket professional antar klub basket negara-negara Asean‎.
Pada musim kelima tahun ini, ABL diikuti oleh Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Vietnam. Indonesia diwakili oleh 2 tim, yaitu Laskar Dreya South Sumatra yang memiliki kandang di Jakarta dan Palembang sets Indonesia Warriors yang bermain di Jakarta.
[dem]
BERITA TERKAIT: