Dia perlu menggenggam harapannya untuk selalu optimis. Bila tidak, gelar yang diinginkannya itu bisa saja sirna direbut para pebalap lainnya.
Beberapa saat, Marquez bisa sedikit jumawa memuncaki klasemen. Namun, dia mesti mewaspadai saingan terdekatnya Jorge Lorenzo yang tampil konsisten dan menyusul perolehan poin. Apalagi jarak keduanya menyisakan 13 poin.
Rokie Repsol Honda itu kini tak lagi agresif yang cenderung nekat, terbukti ketika di seri sebelumnya – Motegi, Marquez tak lagi ‘ngotot’ bertarung hebat dengan Lorenzo. Baginya, raihan podium dua sudah cukup.
“Saya melihat Jorge lebih kuat dari kami dan saya mengalami beberapa momen menakutkan. Dia membuat saya memutuskan bahwa, 20 poin untuk menambah jarak lima poin di klasemen sudah merupakan hasil yang layak,†ujar Marquez, dikutip GPUpdate, kemarin.
Bukannya, ingin sengaja bermain aman, namun Marquez tak lagi ingin ceroboh di seri terakhir – GP Valencia 10 November mendatang, yang tentunya akan jadi seri penentu siapa kampiun pacuan kuda besi MotoGP musim ini.
Sebelum adubalap dimulai selain persiapan mesin motor, M·rquez pun berusaha meningkatkan konsentrasinya. Balapan nanti cukup membuatnya diliputi ketegangan. “Tinggal satu seri tersisa. Saya sudah merasakan kegelisahan sebelum tidur. Saya harus berpikir karena juara menjadi hal yang paling penting tahun ini,†pungkasnya. [Harian Rakyat Merdeka]
BERITA TERKAIT: