Kegemilangannya pun dipuji pelatih Mike D’Antoni. Kobe yang diturunkan sejak awal pertandingan tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk membuktikan dirinya masih layak jadi bintang. Padahal, menurutnya pemain berusia kepala tiga biasanya kesulitan menjaga stamina dan mengembangkan permainannya.
“Tapi, Kobe bisa melakukan itu. Dia pun bermain luar biasa malam itu. Usia sepertinya bukan penghalang untuk memperlihatkan kualitas permainan terbaiknya. Saya berharap, pemain muda Lakers termotivasi,†kata D’Antoni usai pertandigan kepada
ESPN, kemarin.
Dikatakan, kegemilangan Kobe sangat berkontribusi besar terhadap permainan Lakers yang terus berkembang dari kuarter ke kuarter. “Di kuarter pertama kami unggul dengan skor 28-22. Memasuki kuarter kedua, melalui penyempurnaan strategi dan kegemilangan Kobe, kami berhasil menjaga jarak dengan tambahan 29 poin dan membawa keunggulan menjadi 57-47. Kami semakin tidak terbendung di kuarter ketiga dengan menambah selisih poin menjadi 16 dalam kedudukan 91-75.â€
Dengan keunggulan itu, D’Antoni menilai, Kobe sebagai pemain yang paling layak mendapat pujian. Meskipun, sejak awal pertandingan dirinya kerap mengimbau anak asuhnya itu agar tidak gegabah. Dengan keunggulan tersebut, Lakers makin di atas angin dan memantapkan kemenangannya di kuarter terakhir dengan skor 116-94.
“Hasil ini semakin membuktikan ketangguhan Lakers atas Wolves. Ini berkat permainan apik Kobe yang semakin tua makin jadi.â€
Dalam laga tersebut, Kobe mencetak 33 poin, lima rebound, dan lima assist. Antawn Jamison menambahkan 17 poin. Jodie Meeks mencetak 16 poin. Sementara itu, Dwight Howard membukukan 11 poin dan 13 rebound.
Sementara dari kubu lawan, J.J. Barea menjadi pencetak poin terbanyak di kubu Wolves dengan 20 poin. Luke Ridnour menyumbangkan 19 poin, sementara Derrick Williams menambahkan 15 poin. “Ini kemenangan yang sangat luar biasa. Kami berhasil memperpanjang rekor kemenangan. Tapi iIni bukan karena saya, melainkan hasil kerja keras tim,†kata Kobe. [Harian Rakyat Merdeka]
BERITA TERKAIT: