Azarenka Juara Dan Menangis

Final Australia Terbuka, Hadapi Murray Djokovic Diunggulkan

Minggu, 27 Januari 2013, 09:22 WIB
Azarenka Juara Dan Menangis

rmol news logo Melalui pertarungan sengit, Victoria Azarenka akhirnya sukses mempertahankan mahkota juara Grand Slam Australia Terbuka 2013. Di partai final, petenis nomor satu dunia asal Belarusia ini menang atas petenis China, Li Na 4-6, 6-4 dan 6-3.

Bertanding di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Aza­renka sempat kewalahan meng­hadapi serangan Li Na di set pertama. Memanfaatkan kesala­han double-fault Azarenka di poin-poin penentuan game ter­akhir, Li Na sukses mengunci set pertama 6-4.

Namun di set kedua, petaka da­tang kepada Li Na. Juara Pran­cis Terbuka 2011 ini harus dua kali ter­peleset, sehingga meng­alami ce­dera engkel kiri. Selama lebih da­ri lima menit, pertandi­ngan sem­pat dihentikan saat Li Na, meneri­ma perawatan medis, guna mence­gah hal-hal yang le­bih buruk.

Namun ternyata Li Na mampu meneruskan pertandingan ken­dati kehilangan set kedua, 4-6 dari Azarenka. Di set ketiga, Li Na sempat bangkit, tapi permai­nannya tak seperti pada set perta­ma. Di saat yang sama, Azarenka memaksimalkan momentum ter­sebut untuk terus menekan Li Na, yang sejatinya mendapat du­kungan hampir 95 persen penon­ton yang hadir.

Gelar Grand Slam pertama musim ini akhirnya menjadi mi­lik Azarenka, setelah di angka-angka terakhir, Li Na gagal me­ngembalikan serve Azarenka de­ngan sempurna. Seketika bola ke­­luar bidang garis permainan, son­tak Azarenka melonjak kegi­rangan sembari menangis tersedu.

Ini menjadi gelar Grand Slam kedua bagi Azarenka, sekaligus mempertahankan statusnya se­ba­­gai petenis nomor satu dunia. “Saya senang bisa memberikan yang terbaik di sini, ini adalah trofi yang sangat berharga dalam karier saya,” kata Azarenka.

Sementara itu, di partai final tunggal putra antara Andy Mur­ray dan Novak Djokovic menda­pat perhatian serius dari maestro tenis Roger Federer.

Federer yang dikalahkan Mur­ray di semifinal memprediksi pertarungan final nanti bakal ber­jalan sengit. Namun, bekas pete­nis peringkat satu dunia itu yakin kemenangan akan menjadi milik Djokovic yang merupakan ung­gulan pertama sekaligus juara ber­­tahan.

“Jelas sekali, Novak men­jadi fa­vorit. Saya pikir se­perti itu, mes­ki Andy mengalah­kan Djo­ko­vic di AS Terbuka,” ka­ta Fede­rer dilansir LA Times.

Djokovic dan Andy Murray su­dah bertemu 17 kali di berba­gai turnamen internasional. Se­mentara ini Djokovic dalam po­sisi unggul tipis 10-7. Salah satu pertemuan tersebut terjadi di f­i­nal Australia Terbuka 2011, di ma­na Djokovic menang tiga set langsung 6-4, 6-2 dan 6-3.

Djokovic juga dianggap punya keuntungan terkait kondisi fi­sik­nya. Jika Murray harus men­ja­lani laga lima set untuk bisa ke fi­­nal, Djokovic memetik keme­na­ngan tiga set langsung atas Da­vid Ferrer.

Meski kurang diunggulkan, Murray tidak lantas gentar. Dia mengaku siap kembali menjalani pertarungan sengit layaknya fi­nal Australia Terbuka 2011 si­lam. “Setia kali kami berhada­pan, itu menjadi pertandingan yang me­nguras fisik. Dia juga punya gera­kan yang luar biasa, jadi saya ha­rus siap dengan rasa sakit. Saya harap itu akan jadi pertandingan yan menyakitkan karena itu ber­arti pertandingannya berjalan baik,” kata Murray.  [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA