Melalui pertarungan sengit, Victoria Azarenka akhirnya sukses mempertahankan mahkota juara Grand Slam Australia Terbuka 2013. Di partai final, petenis nomor satu dunia asal Belarusia ini menang atas petenis China, Li Na 4-6, 6-4 dan 6-3.
Bertanding di Rod Laver Arena, Melbourne Park, AzaÂrenka sempat kewalahan mengÂhadapi serangan Li Na di set pertama. Memanfaatkan kesalaÂhan double-fault Azarenka di poin-poin penentuan game terÂakhir, Li Na sukses mengunci set pertama 6-4.
Namun di set kedua, petaka daÂtang kepada Li Na. Juara PranÂcis Terbuka 2011 ini harus dua kali terÂpeleset, sehingga mengÂalami ceÂdera engkel kiri. Selama lebih daÂri lima menit, pertandiÂngan semÂpat dihentikan saat Li Na, meneriÂma perawatan medis, guna menceÂgah hal-hal yang leÂbih buruk.
Namun ternyata Li Na mampu meneruskan pertandingan kenÂdati kehilangan set kedua, 4-6 dari Azarenka. Di set ketiga, Li Na sempat bangkit, tapi permaiÂnannya tak seperti pada set pertaÂma. Di saat yang sama, Azarenka memaksimalkan momentum terÂsebut untuk terus menekan Li Na, yang sejatinya mendapat duÂkungan hampir 95 persen penonÂton yang hadir.
Gelar Grand Slam pertama musim ini akhirnya menjadi miÂlik Azarenka, setelah di angka-angka terakhir, Li Na gagal meÂngembalikan serve Azarenka deÂngan sempurna. Seketika bola keÂÂluar bidang garis permainan, sonÂtak Azarenka melonjak kegiÂrangan sembari menangis tersedu.
Ini menjadi gelar Grand Slam kedua bagi Azarenka, sekaligus mempertahankan statusnya seÂbaÂÂgai petenis nomor satu dunia. “Saya senang bisa memberikan yang terbaik di sini, ini adalah trofi yang sangat berharga dalam karier saya,†kata Azarenka.
Sementara itu, di partai final tunggal putra antara Andy MurÂray dan Novak Djokovic mendaÂpat perhatian serius dari maestro tenis Roger Federer.
Federer yang dikalahkan MurÂray di semifinal memprediksi pertarungan final nanti bakal berÂjalan sengit. Namun, bekas peteÂnis peringkat satu dunia itu yakin kemenangan akan menjadi milik Djokovic yang merupakan ungÂgulan pertama sekaligus juara berÂÂtahan.
“Jelas sekali, Novak menÂjadi faÂvorit. Saya pikir seÂperti itu, mesÂki Andy mengalahÂkan DjoÂkoÂvic di AS Terbuka,†kaÂta FedeÂrer dilansir LA Times.
Djokovic dan Andy Murray suÂdah bertemu 17 kali di berbaÂgai turnamen internasional. SeÂmentara ini Djokovic dalam poÂsisi unggul tipis 10-7. Salah satu pertemuan tersebut terjadi di fÂiÂnal Australia Terbuka 2011, di maÂna Djokovic menang tiga set langsung 6-4, 6-2 dan 6-3.
Djokovic juga dianggap punya keuntungan terkait kondisi fiÂsikÂnya. Jika Murray harus menÂjaÂlani laga lima set untuk bisa ke fiÂÂnal, Djokovic memetik kemeÂnaÂngan tiga set langsung atas DaÂvid Ferrer.
Meski kurang diunggulkan, Murray tidak lantas gentar. Dia mengaku siap kembali menjalani pertarungan sengit layaknya fiÂnal Australia Terbuka 2011 siÂlam. “Setia kali kami berhadaÂpan, itu menjadi pertandingan yang meÂnguras fisik. Dia juga punya geraÂkan yang luar biasa, jadi saya haÂrus siap dengan rasa sakit. Saya harap itu akan jadi pertandingan yan menyakitkan karena itu berÂarti pertandingannya berjalan baik,†kata Murray. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: