Dua wakil Indonesia yang berlaga di ajang BWF Superseries Finals 2012, gagal memberikan kado istimewa kepada Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Gita Wirjawan yang baru dilantik, kemarin.
Mereka adalah dua ganda camÂpuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Muhammad Rijal/Debby Santoso. Keduanya gagal meÂlaju ke semifinal, setelah diÂsingkirkan lawan-lawannya.
Bertanding di Shanzhen Bay, China, kemarin, Tontowi/Liliyana takluk dari ganda tuan rumah sekaligus unggulan pertama, Chen Xu/Jin Ma dengan skor 14-21 dan 11-21 di Grup A. Sementara, Rijal/Debby yang tergabung di Grup A, disingÂkirÂkan ganda DenÂmark, Joachim FiÂscher NielÂsen/Christina Pedersen dalam dua game langsung 16-21 dan 16-21.
Tontowi/Liliyana yang meÂnempati unggulan ketiga di turÂnamen akhir tahun ini terlihat tidak berkutik menghadapi paÂsangan tembok China tersebut. Bahkan, Tontowi/Liliyana selalu membuat kesalahan sendiri dan tidak mampu menahan serangan lawan.
Sementara itu, Rijal/Debby sempat memberi perlawanan kepada Nielsen/Pedersen sebelum ditaklukan dalam waktu 41 menit. Di game pertama, Sebenarnya di awal game, Rijal/Debby sempat mengimbangi permainan JoaÂchim/Christina sampai angka 3-3.
Sayang, pebulutangkis peringÂkat enam dunia di nomor ganda campuran itu terus melaju dan meÂnutup interval dengan keÂunggulan 11-7. Selanjutnya, Rijal/Debby selalu tertinggal dan akhirnya menyerah 16-21.
Memasuki game kedua, pebuÂlutangkis tanah air yang kini berada di peringkat tujuh dunia ini tetap tidak merubah gaya perÂmainanÂnya. Di awalnya, sudah terÂtinggal 2-5, namun Rijal/Debby mamÂpu mengejar dan menyaÂmakan keduÂdukan menjadi 5-5. Selanjutnya, kejar mengejar poin dilakukan kedua pasangan, tapi Rijal/Debby hanya terhenti di angka 16.
Atas kekalahan dua ganda campuran tersebut, habis sudah wakil Indonesia di ajang BWF Superseries Finals 2012. TenÂtunya, ini menjadi kado pahit, sekaligus cambuk bagi peÂngurus PBSI baru yang dipimÂpin Gita Wirjawan.
Gita Siap Mundur
Sementara itu, Ketua Umum PB PBSI, Gita WirjaÂwan siap melepas jabatanÂnya, jika gagal mengembalikan nama besar Indonesia di dunia bulutangkis.
“Saya rasa tidak hanya dalam konteks olahraga saja. Jika saya tidak mampu memenuhi harapan kita semua maka saya siap munÂdur,†kata Gita usai pelanÂtikan PBSI di Pelatnas Cipayung, Jakarta, kemarin.
Gita tidak menjanjikan bisa membawa kebangkitan bulu tangkis Indonesia dalam jangka pendek. “Butuh waktu dan proses untuk mencapai hasil yang dinginkan. Kita baru akan bisa melihat arah bulutangkis IndoÂnesia pada 2014 atau 2015,†ujar Menteri Perdagangan itu.
Gita juga mengakui, untuk mengangkat prestasi akan sangat berat, jika tidak didukung semua pihak. Menurutnya, sejumlah pekerjaan rumah secepatnya harus dilakukan oleh PBSI.
Tugas mendesak PBSI yang butuh penanganan cepat adalah peÂningkatan prestasi dan pemÂbinaan. Untuk mendongkrak keÂdua hal tersebut, Gita menunjuk Rexy MaiÂnaki sebagai kepala bidang pemÂbinaan dan prestasi.
“Saya percaya penuh kepada Rexy untuk menyuÂsun rencana kerja untuk tahun 2013 dan seterusnya. “Rexy akan menenÂtukan pemain junior, praÂtama, dan utama. Ia juga akan meÂmilih pemain yang berhak untuk berÂÂtanding di kompetisi dalam negeri maupun luar negeri,†tambah Gita. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: