Bekas Menpora Adhyaksa Dault mengaku kecewa atas siÂkap Staf Khusus Menpora, IvaÂna Lie yang ikut memoÂbiÂlisir duÂkungan untuk salah satu kanÂdidat calon Ketua Umum PerÂsaÂtuan Bulutangkis Seluruh InÂdonesia (PBSI).
“Saya kecewa dengan sikap Ivana Lie selaku staf khusus MenÂpora. Harusnya dia meÂngaÂyomi semua orang jangan langÂsung menyatakan dukuÂngÂan kepada kandidat,†kata Adhyaksa dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, sikap Ivana Lie tersebut telah memberikan conÂÂtoh yang tidak baik selaku peÂÂjabat negara dan bagi perÂkemÂÂbangan olahraga di tanah air.
Seperti diketahui, sebelumÂnya Ivana Lie bersama Tan Joe Hok dan Rudy Hartono menÂdaÂÂÂtangi calon ketua umum PBÂSI, Gita Wirjawan yang juga Menteri Perdagangan di kanÂtorÂnya (Senin, 17/9). Mereka meÂnyatakan dukungan kepada Gita yang akan bersaing deÂngÂan bekas pebulutangkis nasioÂnal Icuk Sugiarto dalam Munas PBSI di Yogyakarta, 20-21 SepÂÂtember, mendatang.
“Mantan atlet harusnya berÂsikap netral saja, fair sajalah nggak usah berpihak,†ujar bekas Ketua KNPI ini.
Adhyaksa juga meminta Ketua Umum PBSI Djoko Santoso untuk melepas jaÂÂÂbatan ketua umum kepada siaÂpa pun.
“Belakangan ini terÂliÂhat, Djoko Santoso seperti menÂcari-cari calon penerus dengan memberikan dukungan kepada Gita Wirjawan. HarusÂnya dia meÂnyerahÂkan ke peserta MuÂnas,†tambahnya.
Adhyaksa juga mengimbau Pengprov PBSI yang meÂmiÂliki hak suara untuk tidak meÂlihat uang. Tapi, lebih melihat visi dan misi calon keÂtua umum PBSI .
“Kalau cuma mau mencari uang, undang saja George SoÂros (pengusaha Amerika SeriÂkat, red) jadi Ketua PBSI,†ujar Adhyaksa sambil tersenyum.
Pada kesempatan sama, KeÂtua Umum Pengprov PBSI NuÂsa Tenggara Barat (NTB), JuÂnaÂÂdin menyatakan sah-sah saja pejabat negara seperti Gita WirÂÂjawan maju menjadi ketua umum PBÂSI. Tapi, lebih elok kalau dia mengurusi pekerjaaÂnya sebaÂgai pembantu presiden.
Gita Wirjawan menjadi caÂlon kuat setelah mendapat baÂnyak dukungan, antara lain dari dari ketua umum PBSI Djoko Santoso. Lawannya, Icuk SuÂgiarto, juga tak bisa dianggap enteng. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: