Para Algojo Berebut Grand Slam Terakhir

Federer berpeluang me­nam­bah gelar Grand Slam menjadi 18 kali (lima kali di Amerika Se­rikat Terbuka) setelah musim ini menunjukan performa yang cia­mik. Maestro tenis asal Swiss itu sukses meraih perak Olimpiade London 2012 setelah kalah oleh pe­tenis Inggria Raya Andy Murray di babak final.

Selain Federer, Nama Djo­ko­vic juga menjadi momok me­na­kutkan di Flushing Meadows. Ta­hun lalu, petenis asal Serbia ini sukses menjadi juara di tur­namen tersebut dan kian me­ngu­kuhkan gelarnya sebagai petenis peringkat satu dunia saat itu de­ngan mengantongi 43 keme­na­ngan tanpa kalah.

Sementara, Murray datang ke Amerika Serikat Terbuka dengan modal bagus. Meski belum per­nah mengantongi satupun gelar Grand Slam, petenis peringkat empat dunia tersebut berhasil me­raih medali emas di Olim­piade London 2012 lalu. Hal ini tentunya kian menambah per­caya diri Murray untuk meraih gelar Grand Slam pertamanya.

Apalagi, Murray berpeluang me­nempati posisi unggulan ke­tiga setelah petenis Spanyol, Rafael Nadal belum juga pulih dari cedera lutut. Cedera ini pula yang membuat petenis peringkat tiga dunia itu absen di London.

“Semua kemungkinan bisa terjadi disana (Amerika Serikat Ter­buka). Yang terpenting, aku ber­main sebaik mungkin. Pekan lalu aku meraih satu mimpiku (emas Olimpiade) jadi aku yakin bisa mewujudkan mimpi yang lain,” kata Murray.

Di nomor putri, pertandingan juga tak kalah sengit. Empat pe­te­nis putri peringkat teratas bakal bersaing memperebutkan gelar. Mereka adalah Victoria Aza­ren­ka (Belarusia), Maria Sharapova (Rusia), Agnesia Radwanska (Po­landia) dan petenis tuan ru­mah Serena Williams.

Azarenka datang ke Flushing Meadows dengan menempati pe­ringkat satu dunia. Prestasi ter­baiknya musim ini adalah meraih kemenangan di Grand Slam Aus­tralia Terbuka 2012 yang juga ge­lar Grand Slam pertamanya. [Harian Rakyat Merdeka]