Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan menjadi atlet pertama yang berhasil menyumbangkan medali bagi kontingen Indonesia di Olimpiade London 2012. Eko berhasil meraih perunggu di kelas 62 kg putra.
Dalam pertandingan yang berÂlangsung di Excel London, SelaÂsa (31/7) dinihari WIB, Eko berÂhasil membukukan total angÂkaÂtan 317 kg. Angkatan snatch terÂbaiknya adalah 145 kg, semenÂtara untuk clean and jerk, atlet berÂusia 23 tahun itu berhasil mengÂangkat beban seberat 172 kg.
Dengan hasil tersebut, Eko mamÂpu menduduki peringkat keÂtiga. Sementara, atlet Korea UtaÂra, Kim Un Guk, menjadi peÂraih medali emas dengan total angÂkaÂtan 327 kg. Dia melakukan angÂkaÂtan snatch 153 kg dan clean and jerk 174 kg. Ini juga seÂkaligus meÂnorehkan rekor baÂru OlimpiaÂde. Sedangkan perak direbut OsÂcar Albeiro dengan total angkatan 317 kg. Angkanya memang sama deÂngan Eko, naÂmun berat tubuhÂnya lebih ringan dibandingkan Eko.
Bagi Eko, ini menjadi medali kedua di ajang Olimpiade. SebeÂlumnya atlet asal Lampung ini berhasil meraih medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008.
Keberhasilan Eko meraih meÂdali perunggu tidak didapat deÂngÂan mudah. Dia sempat dilanda kecemasan lantaran total angÂkaÂtannya tersebut berpotensi diÂsalip atlet China, Zhang Jie yang tampil sebagai atlet terakhir.
Beruntung, atlet andalan neÂgeri Tirai Bambu itu gagal meÂnyeÂleÂsaikan dua angkatan terÂakhirnya. Total, Zhang mencatatÂkan angÂkatan 314 Kg.
“Saya berÂsyukur masih diberi kesempatan, kalau dia berhasil saya tidak dapat meÂdali,†kata Eko seusai berÂtanding.
Ditanya akan dipersembahkan untuk siapa medali yang diraih, Eko dengan tegas mengatakan unÂtuk keluarganya. “Ini menjadi kaÂdo untuk anak pertama saya yang diperkirakan akan lahir dua minggu mendatang. Juga hadiah ulangtahun saya,†kata pria keÂlaÂhiran Lampung, 24 Juli 1989 itu.
Indonesia sebenarnya memÂpuÂnyai dua wakil di nomor 62 kg ini, yaitu Muhamad HasÂbi. SaÂyang, dia hanya mamÂpu meraih posisi ketujuh dengan total angÂkatan 301 kg.
Sukses Eko juga membuat caÂbor angkat berat meneruskan traÂdisi medali di Olimpiade, meski belum mendapat emas. Cabor ini tiÂdÂak pernah absen meraup meÂdaÂli sejak Olimpiade 2000 di SydÂÂney. Dalam tiga Olimpiade terÂakhir cabang ini telah memÂbeÂriÂkan dua perak dan empat perungÂgu buat kontingen ‘Merah Putih’
Di London 2012, Indonesia meÂngirim enam lifternya: lima puÂtra dan satu putri. Sampai saat ini sudah empat lifter yang tamÂpil, dan menghasilkan satu medali.
Citra Febrianti, yang paling awal tampil, hanya menempati urutan keempat di nomor putri kelas 53 kg. Jadi Setiadi finish noÂmor lima di kelas 55 kg, MuÂhamÂmad Hasabi menduduki peÂringkat ketujuh di kelas 62 kg.
Dua yang akan berjuang Rabu (1/8) dinihari WIB adalah TriyatÂno dan Deni. Keduanya akan berÂlaga di kelas 69 kg. Triyatno adaÂlah peraih medali perunggu di Olimpiade 2008, serta perunggu di Kejuaraan Dunia 2009. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.