Panitia Olimpiade Bagikan 150 Ribu Kondom Buat Atlet

Praktik Seks Bebas Bakal Marak di London

Minggu, 22 Juli 2012, 08:25 WIB
Panitia Olimpiade Bagikan 150 Ribu Kondom Buat Atlet
Olim­piade london 2012
rmol news logo Maraknya praktik seks be­bas masih menghantui pesta olahraga empat tahunan, Olim­piade. Guna mengantisipasia lebih awal, panitia Olimpiade Lon­don akan mem­bagikan 150 ribu kon­dom untuk para atlet yang akan berlaga di pesta olahraga terbesar tersebut.

Hal itu berkaca pada Olim­pia­de Beijing 2008. Saat itu panitia Olimpiade China membagikan 100 ribu kondom yang ternyata masih belum cukup.

Untuk menutupi kekurangan tersebut, panitia menggandeng pro­dusen kondom Durex yang siap memasok tambahan pulu­han ribu lagi jika memang dibu­tuhkan. Durex adalah bagian dari grup perusahaan Reckii Benc­kis­ser yang menjadi sponsor resmi Olimpiade.

Meski banyak pihak yang kon­tra dengan tindakan ini, juru bi­cara perusahaan Durex Andraea Dawson Shepherd menyatakan: “Kami dibatasi oleh pedoman pe­­nyelenggaraan Olimpiade. Ko­­mite Olimpiade telah menga­tur apa yang bisa dan tidak bisa kami lakukan,” katanya.

Seperti dilansir Business Week, pesta seks di kalangan at­let ketika Olimpiade sudah ber­langsung lama. Berawal pada Olim­piade Seoul di Korea Sela­tan 1988 dengan permintaan kon­­­­dom yang hanya 8.500. Ang­ka itu langsung melonjak men­jadi 50 ribu pada Olimpiade Bar­celona 1992. Empat tahun kemu­dian di Sydney, kondom seba­nyak 70 ribu habis dipakai dan panitia penyelenggara harus me­mesan 20 ribu kondom tamba­han saat itu.

Fakta yang seperti telah men­jadi rahasia umum di kalangan atlet ini memang mulai terdengar dan diketahui publik. Berita ini menyeruak ketika kiper timnas sepakbola putri Amerika Serikat, Hope Solo, angkat bicara.

“Akan ada banyak aktivitas seks di Olim­­piade. Saya sebe­lum­­nya menyaksikan bagaimana orang-orang melakukan hal itu, bahkan di tempat terbuka seperti rerum­putan atau lorong bangu­nan,” tu­tur Hope.

Bahkan, kata Hope, para atlet bertindak paling ekstrim. “Saat latihan mereka bisa fokus, tapi ke­tika pergi keluar mereka bisa menghabiskan 20 botol minu­man,” jelas Hope yang juga tidak menampik dirinya turut menjadi bagian dari skandal itu.

Wanita yang sukses membawa tim AS merebut medali emas di Olimpaide lalu ini mengaku se­nang punya kesempatan merasa­kan pengalaman ‘liar’ tersebut. “Ini bisa menjadi pengalaman se­kali seumur hidup baik dari sisi sek­­sual, pesta, dan prestasi di la­pangan,” ujar wanita 30 tahun itu.

Sementara itu, pihak Kepoli­sian London telah menangkap pria yang diduga akan merebut obor Olimpiade. Insiden ini ter­jadi saat obor Olimpiade yang di­bawa Anna Skora tiba di Gra­ve­send, kota tepi Selatan Sungai Thames di Timur London. Na­mun, tiba-tiba muncul seorang pemuda yang ingin merampas obor tersebut dari tangan Anna.

“Kami telah menahan pria ber­usia 17 tahun, menyusul insi­den saat obor Olimpiade melewati Gravesend. Sekitar pukul 9.55 pagi seorang pria terlihat beru­saha merebut obor Olimpiade dari pembawa obor,” kata juru bi­cara kepolisian Kent kepada AFP, kemarin.

Menurut polisi, pria tersebut berasal dari Gravesend dan saat ini berada di tahanan Kepolisian Kent. Supaya kejadian seperti itu tidak terulang lagi, pihak kepo­lisian memperketat keamanan di seputar obor.

Seminggu menjelang hari pem­bukaan Olimpiade 2012 obor itu akan menempuh perja­lanan se­jauh 12.800 kilometer di sekitar Inggris Raya termasuk melewati Republik Irlandia.  [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA