Murray Fokus Emas Olimpiade

Di Wimbledon, Murray pantas kecewa berat. Karena, dia menjadi petenis Inggris Raya pertama yang melangkah ke final sejak 1939. Meski gagal, petenis berusia 25 tahun ini tidak mau larut dalam kesedihan dan dia berjanji akan fokus di turnamen yang sama gengsinya.

“Bagus bagi saya karena Olimpiade datang begitu cepat, setelah Wimbledon. Itu memberikan motivasi lebih untuk saya kembali ke lapangan. Jujur, saya sudah melupakan kegagalan saya di final Wimbledon. Saat ini saya sudah berlatih keras untuk mendapatkan medali emas pertama saya di ajang ini,” tutur Murray kepada Daily Mail.

Murray juga mengaku akan mengobati kekecewaan ketika tampil di Olimpiade Beijing 2008. Dia secara mengejutkan tersingkir di putaran pertama. Saat itu, medali emas diraih petenis Spanyol Rafael Nadal.

Tapi, Nadal sudah mengatakan tidak akan mengikuti turnamen ini karena belum pulih dari cedera. Selain Federer, bekas petenis nomor satu Novak Djokovic juga menjadi ancaman terbesar Murray untuk meraih medali di depan pendukungnya sendiri.

Selain berkompetisi di bagian tunggal pria, Murray juga akan bermain di bagian ganda putra bersama sang kakak, Jamie.

“Tidak banyak yang bisa meraih emas secara bersamaan di bagian tunggal dan ganda. Saya ingin mencoba dan melakukannya, lagipula bermain di Olimpiade bersama Jamie merupakan impian saya ketika masih kecil,” tambahnya.

Di tempat terpisah, petenis Prancis Gael Monfils menjadi pemain terbaru yang mengundurkan diri dari kompetisi tenis Olimpiade. Demikian pernyataan Federasi Tenis Internasional (ITF), kemarin.

Dalam pernyataan resminya, badan pengatur olah raga tenis itu menyatakan bahwa petenis nomor 15 dunia itu mengalami cedera di nomor tunggal dengan rekan senegaranya Julien Benneteau.

Benneteau, yang dikalahkan Roger Federer dua set di Wimbledon tahun ini, bergabung dengan Jo-Wilfried Tsonga, Gilles Simon dan Richard Gasquet dalam nomor tunggal putra. [Harian Rakyat Merdeka]