Dinamita Ledakin Fedchenko

Bertarung di Arena Mek­si­ko, Meksiko City, bekas juara duni kelas bulu super WBO itu mengantongi kemenangan mut­lak, setelah ketiga juri mem­be­rikan nilai buatnya 119-109, 118-110 dan 118-110.

Kemenangan ini sekaligus men­jadi yang pertama bagi Mar­quez di kandang sendiri sejak 17 tahun lalu. Terakhir, petinju yang No­vember 2011 lalu kalah dari bin­tang tinju Filipina Manny Pac­quiao itu sukses meng-KO pe­tinju Meksiko Jose Luis Mon­tes di ronde kedua pada 12 No­vember 1994.

“Luar biasa. Akhirnya saya kem­bali kesini dan menghibur fans dengen kemenangan. Ini bukan pertarungan yang mudah. Sulit menjatuhkannya sampai per­tarungan betul-betul ber­akhir,” ujar Marquez.

Bagi Marquez, kemenangan ini sekaligus menjadi ajang pembuktian kalau di usia yang menginjak 38 tahun, Dinamita masih bisa ‘meledakkan’ lawan-la­wannya yang berusia jauh le­bih muda.

Marquez membuat rekornya berubah jadi  54 kemenangan, 39 dengan KO, enam kali kalah dan sekali seri. Sementara rekor Fedchenko yang berusia 31 tahun kembali ter­coreng. Ia kini mengantongi 30 kemenangan, 13 dengan KO dan 2 kali kalah.

Kemenangan atas Fedchenko juga memungkinkan Marquaz kembali naik ring melawan Pac­quiao. Namun, ia bersumpah tidak akan melawan Pacman ju­lukan Pacquiao untuk keempat kalinya karena di pertarungan terakhir merasa dicurangi.

Marquez sempat dijadwalkan bertarung melawan petinju Ame­rika Serikat Lamont Peter­son, yang sukses merebut dua gelar juara dunia welter ringan IBF dan welter ringan Super WBA milik petinju Inggris Amir Khan Desember 2011 lalu.

Namun rencana itu gagal se­telah Peterson memutuskan me­lakoni laga ulang (rematch) me­lawan Khan 19 Mei mendatang. [Harian Rakyat Merdeka]