Dovi-Doctor Ledek-ledekan

Aturan MotoGP Dipangkas

Kamis, 22 Desember 2011, 08:53 WIB
Dovi-Doctor Ledek-ledekan
Valentino Rossi

RMOL. Panasnya persaingan di lintasan MotoGP jelang musim 2012, terbawa hingga ke luar lintasan. Dua pebalap asal Italia, Andrea Dovizioso dan Valentino Rossi memulai dengan saling sindir di akun Twitter.

Sindiran kedua pebalap itu bermula ketika Dovizioso men­ja­lani sesi wawancara saat kam­panye MotoGp Argentina 2013. Ketika itu Dovi di­mintai tang­ga­pan atas harapan­nya untuk mu­sim depan serta pe­luang Va­len­tino Rossi.

 â€œRossi masih akan mendapat kesulitan. Ia harus berjuang ke­ras bila ingin menjadi juara dunia lagi. Apakah dia tidak bisa men­jadi juara dunia? Saya pikir ini cukup serius, Rossi hanya berha­sil saat memakai motor asal Je­pang hingga bisa mendomi­nasi balapan pada beberapa ta­hun la­lu,” ucap Dovi.

Rossi pun tak masuk hitungan Dovizioso sebagai pebalap calon juara di MotoGP 1000cc itu.

Mengetahui dirinya di­sindir  pebalap Yamaha Tech-3 itu, Rossi langsung mem­balasnya melalui Twitter.

“Karakter seorang atlet akan terlihat ketika ia telah meme­na­ngi sesuatu yang penting. Ma­sa­lahnya,  dia (Dovi­zioso), belum memenangi apa ­pun,” tulis Rossi.

“Perang” itu menjadi pe­micu untuk musim MotoGP ta­hun depan. Keduanya akan mem­buktikan diri untuk menjadi yang terbaik.

Sementara itu, terkait krisis ekonomi global yang melanda Ero­pa dan Amerika saat ini, bos Dorna Carmelo Ezpeleta mela­ku­kan pertemuan individu de­ngan manajemen se­nior Honda, Yamaha, dan Ducati. Kepenti­ngannya, ia ingin mela­ku­kan perubahan radikal aturan teknis di MotoGP. Sasarannya pun su­dah bisa ditebak, yakni pe­mang­kasan anggaran agar mem­buat tim tetap eksis.

Ezpeleta menginginkan peru­bahan yang meliput ECU (Elec­tronic Control Unit) dikontrol dan putaran mesin dibatasi hing­ga 16 ribu rpm. Selain itu, sepeda motor balap yang baru 1.000 cc, mesinnya sesuai untuk produksi dengan menggunakan sasis pro­totipe.

Balap MotoGP 2012 menda­tang akan diikuti 12 pebalap me­nunggang sepeda motor proto­tipe, sedang sisa yang sembilan pebalap tampil sebagai tim sate­lit seperti Suter yang mengan­dalkan BMW serta FTR didu­­kung BMW.

Tampaknya, gerakan Ezpeleta untuk menekan anggaran men­da­pat respon baik dari tim pabri­k­an Honda, Yamaha dan Ducati. Namun tim pabrikan agak ku­rang setuju mengusik ECU.

“Itu suatu momen yang kritis dan kita semua berbagai kesa­da­ran akan kebutuhan untuk mem­buat perubahan penting, teruta­ma soal biaya,” jelas Lin Jervis, bos tim Yamaha.

“Bila puta­ran mesin dibatasi dan ECU di­kontrol, berarti Anda telah me­ng­ambil sebagian kebe­basan dan krea­tivitas Anda. Elek­­tronik be­gitu dominan se­karang ini da­lam pe­ngembangan kenda­raan mo­­dern dan saya pikir kita harus men­­jaga itu,” tegas Jervis. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA