RMOL. Panasnya persaingan di lintasan MotoGP jelang musim 2012, terbawa hingga ke luar lintasan. Dua pebalap asal Italia, Andrea Dovizioso dan Valentino Rossi memulai dengan saling sindir di akun Twitter.
Sindiran kedua pebalap itu bermula ketika Dovizioso menÂjaÂlani sesi wawancara saat kamÂpanye MotoGp Argentina 2013. Ketika itu Dovi diÂmintai tangÂgaÂpan atas harapanÂnya untuk muÂsim depan serta peÂluang VaÂlenÂtino Rossi.
“Rossi masih akan mendapat kesulitan. Ia harus berjuang keÂras bila ingin menjadi juara dunia lagi. Apakah dia tidak bisa menÂjadi juara dunia? Saya pikir ini cukup serius, Rossi hanya berhaÂsil saat memakai motor asal JeÂpang hingga bisa mendomiÂnasi balapan pada beberapa taÂhun laÂlu,†ucap Dovi.
Rossi pun tak masuk hitungan Dovizioso sebagai pebalap calon juara di MotoGP 1000cc itu.
Mengetahui dirinya diÂsindir pebalap Yamaha Tech-3 itu, Rossi langsung memÂbalasnya melalui Twitter.
“Karakter seorang atlet akan terlihat ketika ia telah memeÂnaÂngi sesuatu yang penting. MaÂsaÂlahnya, dia (DoviÂzioso), belum memenangi apa Âpun,†tulis Rossi.
“Perang†itu menjadi peÂmicu untuk musim MotoGP taÂhun depan. Keduanya akan memÂbuktikan diri untuk menjadi yang terbaik.
Sementara itu, terkait krisis ekonomi global yang melanda EroÂpa dan Amerika saat ini, bos Dorna Carmelo Ezpeleta melaÂkuÂkan pertemuan individu deÂngan manajemen seÂnior Honda, Yamaha, dan Ducati. KepentiÂngannya, ia ingin melaÂkuÂkan perubahan radikal aturan teknis di MotoGP. Sasarannya pun suÂdah bisa ditebak, yakni peÂmangÂkasan anggaran agar memÂbuat tim tetap eksis.
Ezpeleta menginginkan peruÂbahan yang meliput ECU (ElecÂtronic Control Unit) dikontrol dan putaran mesin dibatasi hingÂga 16 ribu rpm. Selain itu, sepeda motor balap yang baru 1.000 cc, mesinnya sesuai untuk produksi dengan menggunakan sasis proÂtotipe.
Balap MotoGP 2012 mendaÂtang akan diikuti 12 pebalap meÂnunggang sepeda motor protoÂtipe, sedang sisa yang sembilan pebalap tampil sebagai tim sateÂlit seperti Suter yang menganÂdalkan BMW serta FTR diduÂÂkung BMW.
Tampaknya, gerakan Ezpeleta untuk menekan anggaran menÂdaÂpat respon baik dari tim pabriÂkÂan Honda, Yamaha dan Ducati. Namun tim pabrikan agak kuÂrang setuju mengusik ECU.
“Itu suatu momen yang kritis dan kita semua berbagai kesaÂdaÂran akan kebutuhan untuk memÂbuat perubahan penting, terutaÂma soal biaya,†jelas Lin Jervis, bos tim Yamaha.
“Bila putaÂran mesin dibatasi dan ECU diÂkontrol, berarti Anda telah meÂngÂambil sebagian kebeÂbasan dan kreaÂtivitas Anda. ElekÂÂtronik beÂgitu dominan seÂkarang ini daÂlam peÂngembangan kendaÂraan moÂÂdern dan saya pikir kita harus menÂÂjaga itu,†tegas Jervis. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: