SEA GAMES

Tenis Putra Akhiri Peceklik Emas

Rabu, 16 November 2011, 08:08 WIB
Tenis Putra Akhiri Peceklik Emas
Christopher Rung­kat
RMOL.Tim tenis putra Indonesia ber­hasil mengakhiri paceklik delapan tahun tanpa me­dali emas di ajang SEA Games. Tim Me­rah Putih sukses mengalahkan tim Filipina 2-1 di final tenis be­regu  di Lapangan Tenis Kom­­plek Jaka­baring, Palem­bang­, kemarin.

Indonesia terakhir kali meraih me­dali emas beregu putra di SEA Games Vietnam pada 2003. Di laga tersebut, Indonesia sem­pat kehilangan partai pertama, se­telah Elbert Sie kalah dari pe­te­nis Filipina, Celil Mamiit 6-1, 3-6 dan 3-6.

Di partai kedua, tunggal ter­baik Indonesia, Christopher Rung­kat berhasil menyamakan ke­dudukan menjadi 1-1, setelah me­nyungkurkan Jeson Pa­trom­bon dengan mudah 6-1 dan 6-2. Kemenangan Indonesia dipasti­kan di nomor ganda melalui pa­sa­ngan Christo dan Elbert yang mengalahkan pasangan Traet Conrad Huey/Cecil Mamiit 6-3 dan 6-4.

“Sejak bermain pada nomor tung­gal saya sudah yakin dapat menyumbang satu poin dari no­mor tunggal,” ujar Christopher Rungkat usai pertandingan.

Meski belum pernah bertemu dalam pertandingan dengan Je­son, Christo yakin mampu me­ngalahkan petenis Filipina ter­sebut, karena sering melihatnya bermain pada turnamen future. “Setelah melihat permainan saya kemarin, pukulan dan gerakan saya enak, saya yakin bisa me­ngambil satu poin dari tunggal,” katanya.

“Pada ganda, kami tahu kalau pasangan Filipina difavoritkan saya mengambil keuntungan dari itu. Pada game-game awal mere­ka tegang, dan kami bisa lang­sung mematahkan servis Traet Conrad, sejak itu kami terus me­ningkat,” tambah Christo.

Pelatih tim Indonesia Bonit Wi­ryawan mengatakan, hasil ter­sebut melebihi target semula yak­ni mencapai semifinal. “Se­be­narnya target kami semifinal. Tetapi teman-teman mainnya ba­gus sekali. Tadi malam, kami ju­ga sudah memikirkan tim yang ter­baik,” kata Bonit.

“Mereka tidak memainkan Tra­et Conrad sehingga berun­tung Christo bertemu Jeson. Mes­kipun kalah pada partai pertama, masih ada peluang menang di no­mor ganda. Perjalanannya me­mang agak panjang tetapi tetap harus dicapai,” katanya.

Keberhasilan tim putra, mam­pu mengobati kekecewaan atas gagalnya tim putri meraih emas, setelah kalah dari tim Thailand 0-3. Lavinia Tananta yang tampil pertama kalah dari Nungnadda Wannasuk 6-7(4) dan 2-6. Lalu, Ayu Fani Damayanti yang tampil berikutnya membuat Indonesia tertinggal 0-2, setelah kalah dari Noppawan Lercheewakarn 6-2, 3-6, 5-7.

Indonesia juga kehilangan ang­ka dari nomor ganda ketika pasa­ngan Jessy Rompies-Grace Sari Ysidora kalah dari Nicha Lert­pitaksanchai-Varatchaya Wong­teanchai 4-6, 2-6. [Harian Rakyat Merdeka]



Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA