RMOL. Banyaknya keluhan dari atlet dan media asing soal beratnya beban pajak membuat pemerintah Indonesia berpikir ulang. Pemerintah berjanji akan meringankan bea pajak guna kelancaran SEA Games 2011 di Jakarta, 11-22 November, mendatang.
Menteri Pemuda dan OlahÂraga Andi Mallarangeng berjanji bakal mengusahakan keringanan tersebut. “Presiden sudah meÂmeÂrinÂtahkan untuk segera meÂnaÂnganinya dan memudahkannya sesuai dengan kelaziman interÂnaÂÂsional. Kalau airport tax atlet-atlet asing dibebaskan. Waktu kita di Laos juga dibebaskan,†ujar Andi kepada wartawan.
Ternyata, tidak hanya atlet asing yang mendapatkan keriÂngaÂnan pajak masuk. Media inÂterÂnasional yang akan meliput pesÂta olahraga terbesar Asia TengÂÂÂgara ini juga akan mendaÂpatÂkan keringanan serupa.
Memang benar, jika media tiÂdak mendapatkan keringanan biaya masuk ke tanah air, pastiÂnya media tersebut harus meroÂgoh kocek yang sangat besar. SoÂalnya, jika berkaca pada media televisi, tentunya akan membaÂwa peralatan yang tidak sedikit.
“Telah kami sampaikan pada bapak presiden. ada 30 televisi, sementara 28 di antaranya asing,†kata Ketua KONI Pusat sekaligus Ketua Umum INASOC, Rita Subowo.
“Mereka mengeluhkan adanya biaya jaminan terlalu tinggi. Ini nanti akan diselesaikan oleh MenÂÂkeu. Mudah-mudahan bukan haÂnya itu saja, tapi kami minta airÂport tax bagi atlet yang akan puÂlang dan kembali itu juga bisa diÂbantu oleh negara,†katanya.
Jaminan kemudahan ini seteÂlah beredar kabar di media sosial bahwa sejumlah wartawan asing akan memboikot peliputan SEA Games bila peralatan mereka diÂkenakan biaya masuk di Bea CuÂkai Bandara Soekarno-Hatta. MeÂreka dikabarkan harus memÂbayar jaminan barang dengan keÂtentuan yang disamakan dengan barang impor biasa, hingga menÂcapai Rp 2,3 milyar.
Wakil Menteri Keuangan, MaÂhenÂdra Siregar menjelaskan, keÂmudahan bea cukai untuk perÂlengÂkapan media peliput SEA GaÂmes sudah tertuang dalam perÂaturan Menteri Keuangan.
“Ada landasan hukum untuk memfasilitasi hal-hal seperti itu, Tujuannya bukan untuk dijual atau mencari keuntungan dalam perdagangan, tapi justru memfaÂsiÂliÂtasi suatu even kita sebagai tuan rumah,†ujarnya.
Namun, Mahendra belum bisa memastikan besaran keringanan bea cukai. “Tergantung jenis proÂdukÂnya, saya perlu lihat masing-masing. Standard operating proÂceÂdure-nya sudah jelas, baik bea cuÂkai dan pajak,†katanya. [rm]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: