Rosiana: Target Empat Emas Realistis

Bulutangkis SEA Games

Rabu, 26 Oktober 2011, 03:00 WIB
Rosiana: Target Empat Emas Realistis
ilustrasi, bulutangkis

RMOL. Bekas pebulutangkis nasional Rosiana Tendean mengaku opti­mis target empat emas di SEA Games 2011 bisa ter­capai. Kare­na, pesaing terberat Indonesia yaitu Malaysia tidak menurun­kan lapis pertama.

“Kami optimis, target empat emas SEA Games mudah-mu­dahan tercapai, karena kita sudah menurunkan pemain terbaik,” kata Rosiana disela-sela diskusi ‘Mantan Atlet Dukung Atlet SEA Games’ yang digagas Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI) di Jakarta, kemarin.

Kepercayaan Rosiana meraih target, karena dua pesaing terbe­rat Indonesia yaitu Malaysia ti­dak menurunkan pemain terbaik­nya Lee Chong Wei dan ganda pu­tra pasangan Koo Kien Keat/Tan Boon Heong. Mereka me­milih konsentrasi untuk Olim­piade London 2012.

“Nggak perlu khawatir, Ma­lay­sia tidak menurunkan pemain terbaik, mereka menurunkan pe­main lapis kedua,” ujar peraih em­pat kali emas SEA Games ini.

Seperti diketahui, PB PBSI sudah menetapkan daftar pemain utama untuk membela Indonesia di SEA Games 2011 mendatang. Di tunggal putra terdapat; Taufik Hidayat, Simon Santoso, Diony­sius Hayom Rumbaka dan Tom­my Sugiarto. Sementara di tung­gal putri; Maria Febe Kusumas­tuti, Linadweni Fanetri, Adriyan­ti Fir­dasari dan Belleatrix Manuputty.

Di sektor ganda campuran, Tantowi Ahmad/Lilyana Natsir dan Fran Kurniawan/Pia Zeba­di­ah. Ganda putri diperkuat Meil­­liana Jauhari/Greysia Polii, Vita Marissa/Nadya Melati, sedang­kan ganda putra diperkuat Markis Kido/Hendra Setiawan dan Mu­hammad Ahsan/Bona Septano.

Pada kesempatan sama, bekas petinju nasional Johni Asadoma menilai target Indonesia meraih me­dali emas di cabang tinju cu­kup berat. Dia berkaca pada pres­tasi petinju Indonesia di ajang Piala Presiden dan Asia. “Pe­lu­ang kita merebut medali emas di se­mua kelas baik putra mau­pun pu­tri sangat berat, kare­na kualitas lawan-lawan yang akan dihadapi cukup bagus,” kata Johni yang kini menjadi perwira polisi.

Padahal, kata Johni, ketika ja­ya di era 1980-1997, tim tinju na­sional selalu langganan meng­um­pulkan medali emas di Piala Pre­si­­d­en maupun SEA Games. Bah­kan selalu mengirim petinju di Asian Games maupun Olimpiade.

Namun sekarang ini, berpacu di tingkat ASEAN saja cukup berat untuk menghasilkan me­da­li emas. Semua itu terpantau me­lalui Piala Presiden di Jakarta Ju­ni 2011, kontingen tinju nasional tidak kebagian medali emas.

“Yang jelas, kalau kita gagal meraih juara umum di SEA Ga­mes bakal malu. Untuk itu, kita harus memberikan semangat ting­gi kepa­da atlet,” kata Johni yang sukses di SEA Games 1987 dan tampil di Olim­piade Barcelona.  [rm]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA