Keamanan Sirkuit Sepang Dipertanyakan

Pasca Tewasnya Simoncelli di GP Malaysia

Selasa, 25 Oktober 2011, 06:30 WIB
Keamanan Sirkuit Sepang Dipertanyakan
Marco Simoncelli Tewas di MotoGP Malaysia

RMOL. Tewasnya pebalap muda MotoGP Marco Simoncelli menyisakan kesedihan banyak pihak, termasuk pengelola Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia. Pihak Sepang berjanji akan meningkatkan standar keamanan.

janji itu disampaikan pimpinan Sir­­kuit Sepang, Mokhzani Ma­ha­tir kepada wartawan di Se­pang, Malaysia, kemarin. Me­nurutnya, insiden fatal ini merupakan yang pertama kali di sirkuit yang dipim­pin­nya.  Pihaknya menilai insiden ini sebagai hal yang sangat serius. Dia berjanji akan mening­katkan standar keamanan.

“Penyelenggara balap Se­pang, harus  mempertimbangkan untuk meningkatkan keamanan da­ri semua sisi,” kata Mokhzani.

Seperti diketahui, Simoncelli tewas dalam insiden tabrakan yang melibatkan Colin Edwards dan Valentino Rossi hanya bebe­rapa menit setelah mereka mela­kukan start pada GP Sepang. Atas insiden tersebut, standar ke­amanan Sirkuit Sepang mulai di­pertanyakan.

Apalagi, kematian pebalap ber­usia 24 tahun asal Italia itu me­ngejutkan dunia balap. Soal­nya, terjadi hanya sepekan sete­lah pebalap IndyCar, Dan Whel­don, tewas akibat kecelakaan di Las Vegas, Amerika Serikat.

Mokhzani mengatakan, Inter­na­tional Motorcycling Fede­rati­on akan melakukan investi­gasi ter­hadap kecelakaan tersebut, yang terjadi di awal balap, serta mem­buat balap kelas Moto GP dibatal­kan. “Kami akan melihat hasil (in­vestigasi) itu, jika ada yang dapat kami lakukan,” katanya.

Sirkuit Sepang dikenal sebagai trek yang menantang dengan su­hu yang panas, lembab, dan se­ring diguyur hujan. Kendati de­mi­kian, pada Minggu kemarin, kondisi di Sepang cukup kering, bahkan cenderung terik. Hal itu memang tidak menjelaskan se­cara gamblang mengenai apa yang menyebabkan kecelakaan.

Namun, Mokhzani menolak tu­dingan penyebab kecelakaan pebalap karena faktor sulitnya sir­kuit yang membuat pebalap tidak aman. Sebelumnya, para pebalap juga sempat mengeluh­kan, karena Sirkuit Sepang me­miliki se­jumlah kelemahan yang memba­hayakan pebalap.

Sementara itu, Direktur bala­pan MotoGP, Paul Butler berjan­ji akan menyelidiki insiden yang mem­buat tewasnya ‘Si Kribo’, ju­lukan Simoncelli. Meski kom­pe­tisi ini telah menetapkan stan­dar tinggi, Butler menganggap balapan Mo­to­GP tidak pernah aman. “Kami su­dah menetapkan pro­sedur stan­dar yang tinggi. Ini me­rupa­kan se­buah insiden aneh, di ma­na helm lepas dan saya ya­kin de­wan mo­torsport seperti FIM dan MotoGP, akan menye­li­diki hal ini,” kata Butler seperti dilansir Telegraph.

“Anda tidak bisa menjamin ba­lapan aman 100 persen. Anda akan terlibat bahaya ketika Anda ikut balapan. Sebagai seorang pemba­lap, mereka tahu betapa bahaya­nya balapan MotoGP,” ka­tanya.

Kematian Simoncelli menam­bah deretan panjang daftar pe­ba­lap yang tewas di sirkuit. Se­jak masuknya milenium baru,  terdapat tiga pebalap yang gugur yaitu Dajiro Kato (Jepang) peba­lap MotoGP yang tewas di GP Suzuka tahun 2003, disusul pe­ba­lap Jepang lainnya dari kelas Moto2 Shoya Tomizawa yang te­was di GP Misano (2010). Terak­hir, para pecinta MotoGP harus re­la kehilangan Simoncelli.

Sementara itu, keluarga Si­mon­celli amat terpukul menyak­si­kan kematian sang pebalap. Seperti dilaporkan the Daily Mail, Paolo dan Rossella tampak menangis dan berpelukan setelah menyak­sikan secara langsung horor yang menimpa putra mereka itu.

Paolo berusaha menenangkan istrinya yang terus menangis se­te­lah nyawa Simoncelli tidak da­pat diselamatkan. Kesedihan ju­ga tampak di wajah sang pacar, Ka­te. Dia terlihat menunduk saat melewati garasi sementara yang dihuni Simoncelli.

Pimpinan dan seluruh kru tim Honda Gressini, tempat Simon­ce­lli bernaung, saling berpelukan dan bertangisan. Penonton juga syok atas kejadian di lap kedua saat lomba baru berlangsung em­pat menit itu.

Di tempat terpisah, Rossi yang terlibat dalam insiden tersebut me­nyatakan hormat dan salut ke­pada rekannya Simoncelli. Juara dunia MotoGP tujuhkali ini su­dah menganggap Simoncelli se­bagai adiknya.

The Doctor dan Simoncelli di­kenal sebagai dua pebalap ber­sa­habat dekat dan merupakan ikon balap Italia dan dalam Twit­ter itu menyatakan amat sedih atas ke­matian temannya itu, yang di­sebutnya dengan menggunakan nama populer Simoncelli, Sic.

“Bagi saya Sic merupakan sau­dara muda atau adik dan dia amat bersahabat semasa hidup­nya. Saya masih merasa tidak per­caya deng­an kematiannya, saya amat sedih,” kata Rossi yang dilaporkan ber­linang air mata seusai balapan, ke­tika diberitahu tentang kabar me­nyedihkan itu.  [rm]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA