Keluhan Rossi Mulai Direspon

Sabtu, 20 Agustus 2011, 06:35 WIB
Keluhan Rossi Mulai Direspon
Valentino Rossi
RMOL. Keluhan Valentino Rossi pa­da motor tunggangannya Des­mo­­­sedici mulai direspon tim Ducati.

Bos teknik Ducati, Filippo Pre­­­ziosi memberi sinyal kuat akan melakukan perubahan yang dras­tic pada sasis motor Desmo­se­dici.  Rencanannya, rangka karbon motor Ducati yang rigid akan diganti dengan rangka alu­munium konvensional.

Selama ini, The Doctor selalu mengeluh mengenai tidak nye­tel­nya motor pabrikan Italia ter­sebut dengan dirinya terutama di bagian front-end. Akibatnya, mo­tor tersebut sulit dikendalikan atau understeer.

Jika pergantian tersebut suk­ses, maka pebalap asal Italia itu akan merasakan rangka serupa de­ngan motor pabrikan Jepang. Soalnya, rangka alumunium me­rupakan ciri khas dari motor ke­luaran negeri sakura.

Rossi menyangkal ide peng­gan­tian sasis itu berasal dari diri­nya. Meski begitu, bekas pebalap Honda dan Yamaha ini tidak an­ti­pati mencoba hal yang baru demi memperbaiki performa motornya.

“Kami banyak berbicara untuk mencoba dan memperbaiki mo­tor ini, dan saya sadar bahwa Tim Ducati sudah bekerja keras. Te­ta­pi, saya tidak tahu persis ten­tang kerangka aluminium atau solusi lain. Bagi saya, salah satu cara cerdas adalah bekerja deng­an dua ide yang berbeda,” kata Rossi.

Rossi juga mengisyaratkan ke­pada tim teknisnya agar mema­dukan pengetahuan motor pabri­kan Italia, untuk kemajuan timnya.

Sementara itu, dukungan juga datang dari bos kru Ducati, Jerry Bur­gess. Burgess menilai, peng­gu­naan bahan sasis serupa dengan pabrikan Jepang bu­kan­lah hal yang buruk.

“Sangat mudah untuk menga­takan bahwa ada sesuatu yang le­bih konvensional. Tidak semua per­usahaan yang ikut balapan me­lakukan apa yang perusahaan lain lakukan, dan ini adalah ke­putusan yang dibuat pada tingkat yang jauh lebih tinggi,” kata Bur­gess kepada MCN.

“Kami memiliki pikiran yang terbuka, dan siap menggunakan apa yang diyakini lebih baik,” tam­bahnya.

Burgess juga mengkritisi Du­cati yang hanya berpusat di kota Bologna, Italia, untuk meracik motor-motor Ducati. Padahal ka­ta­nya, masih banyak cabang un­tuk memadukan keberagaman pengetahuan otomotif dunia.

“Idealnya, di sebuah perusaha­an dengan sumber daya yang be­sar, anda sebaiknya menjalankan dua proyek paralel, atau di bebe­ra­pa perusahaan ada tiga atau em­pat, tergantung pada kekuatan yang di­miliki. Itu menentukan berapa ba­nyak yang bisa lakukan dan sebe­rapa banyak perbedaan yang dapat anda lakukan,” katanya.  [rm]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA