Waspada Banjir Pesisir Jakarta 1-10 Desember 2025

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widodo-bogiarto-1'>WIDODO BOGIARTO</a>
LAPORAN: WIDODO BOGIARTO
  • Selasa, 02 Desember 2025, 02:06 WIB
Waspada Banjir Pesisir Jakarta 1-10 Desember 2025
Ilustrasi banjir rob di pesisir Jakarta. (Foto: Istimewa)
rmol news logo Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta masyarakat mewaspadai potensi banjir pesisir atau rob pada 11 kelurahan di Jakarta Utara dan wilayah Kepulauan Seribu mulai 1 hingga 10 Desember.

Peringatan ini ditetapkan setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok melaporkan adanya fenomena pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan Fase Bulan Purnama dan Perigee, yang lebih dikenal sebagai Supermoon.
 
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, kombinasi kedua fenomena alam tersebut berpotensi menyebabkan peningkatan tinggi muka air laut secara signifikan di wilayah pesisir utara Jakarta. 

Puncak pasang maksimum diperkirakan terjadi pada pukul 07.00-13.00 WIB, dengan sejumlah wilayah yang tercatat berisiko terdampak, antara lain Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, Tanjung Priok, dan seluruh kawasan Kepulauan Seribu.

"Masyarakat pesisir perlu meningkatkan kesiapsiagaan mengingat durasi pasang tinggi bisa berlangsung beberapa hari berturut-turut," kata Isnawa, Senin 1 Desember 2025.
 
BPBD mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap perubahan kondisi cuaca dan dinamika air laut yang dapat berubah dengan cepat. Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk menghindari aktivitas di daerah pesisir yang berisiko terkena rob, terutama pada saat puncak pasang. 

"Pastikan juga sistem drainase di sekitar rumah tetap berfungsi baik untuk menghindari terjadinya genangan air," kata Isnawa.
 
Isnawa menekankan, kesiapan masyarakat menjadi faktor penting dalam mengurangi dampak yang mungkin timbul. Untuk itu, BPBD meminta warga untuk memantau informasi resmi melalui berbagai kanal digital pemerintah, seperti Peringatan Dini Gelombang Pasang di laman bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut, aplikasi JAKI untuk melaporkan genangan, dan situs pantaubanjir.jakarta.go.id untuk memperoleh pembaruan kondisi secara real-time.

Selain itu, layanan darurat gratis 112 juga telah disiapkan untuk merespons situasi darurat dan laporan masyarakat yang membutuhkan pertolongan. 

"Koordinasi dengan pihak kelurahan, kecamatan, dan instansi teknis lain juga telah dilakukan untuk memastikan respons cepat apabila terjadi genangan atau kenaikan air laut yang signifikan," demikian Isnawa. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA