PTAR Perkuat Tanggap Bencana di Tapanuli Selatan dan Tengah, dari Logistik hingga ERT

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Sabtu, 29 November 2025, 22:41 WIB
PTAR Perkuat Tanggap Bencana di Tapanuli Selatan dan Tengah, dari Logistik hingga ERT
Banjir melanda dusun di Desa Simataniari, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. (Foto: Antara)
rmol news logo Di tengah bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah Sumatera Utara, PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, menyatakan duka mendalam sekaligus mengerahkan bantuan darurat sejak hari pertama bencana. Perusahaan juga menegaskan bahwa lokasi banjir bandang yang terjadi di Desa Garoga berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berbeda dari area operasional mereka, merespons berbagai spekulasi yang beredar di masyarakat.

PTAR menyampaikan belasungkawa kepada warga terdampak banjir dan longsor akibat cuaca ekstrem yang melanda Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Selatan, dan Padangsidimpuan.

“Kami turut berbelasungkawa kepada keluarga korban, masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan, cedera, dan warga yang terpaksa mengungsi akibat bencana ini. Kami berharap situasi segera terkendali dan proses pemulihan berlangsung cepat dan aman,” demikian pernyataan PTAR yang diterima redaksi, Sabtu 29 November 2025.

Perusahaan juga meluruskan informasi mengenai dugaan keterkaitan aktivitas tambang dengan banjir bandang. PTAR menegaskan bahwa wilayah terdampak berada di DAS Garoga/Aek Ngadol yang tidak terhubung dengan DAS Aek Pahu sebagai area operasional perusahaan.

“Pemantauan kami juga tidak menemukan material kayu di DAS Aek Pahu yang dapat dikaitkan dengan temuan di wilayah banjir. PTAR mendukung penuh kajian komprehensif yang dilakukan pemerintah atas seluruh faktor penyebab bencana ini dan siap bekerja sama secara transparan,” lanjut PTAR.

Sejak hari pertama, PTAR mengaktifkan bantuan darurat di empat titik posko: Batu Hula, Sumuran, Sopo Daganak, dan Kantor Camat. Posko ini bisa menampung lebih dari 700 warga dan dilengkapi layanan kesehatan, dapur umum, serta tenaga juru masak.

Warga dari sejumlah desa, terutama Garoga, Hutagodang, Batu Horing, dan Huta Raja, ditampung di lokasi tersebut.

Perusahaan juga menyalurkan berbagai kebutuhan dasar, mulai dari makanan siap saji, paket sembako, hingga air mineral, termasuk untuk wilayah yang sulit dijangkau.

Selain itu, PTAR menyediakan pakaian layak pakai, selimut, kebutuhan sanitasi, layanan tenaga medis, hingga obat-obatan di seluruh posko.

Di sektor evakuasi, Emergency Response Team (ERT) PTAR dikerahkan lengkap dengan perahu karet untuk membantu pencarian dan penyelamatan warga pada fase kritis bencana.

PTAR juga menjadi pusat layanan darurat (call centre) dan berkoordinasi langsung dengan aparat terkait agar penanganan berjalan cepat dan terarah.

Untuk mempercepat pemulihan, perusahaan menurunkan ekskavator dan backhoe loader guna membuka akses jalan dan jembatan yang tertutup material longsor. Helikopter PTAR juga diterjunkan untuk distribusi logistik dan mendukung mobilitas teknisi PLN dalam pemulihan jaringan listrik.

PTAR menyatakan siap menambah posko maupun dapur umum jika situasi mengharuskan.

“Keselamatan karyawan, mitra kerja, dan masyarakat tetap menjadi prioritas utama kami,” tegas PTAR.

Perusahaan memastikan fokus utamanya saat ini adalah dukungan terhadap upaya pemerintah, TNI/Polri, BPBD, Basarnas, relawan, dan pemangku kepentingan lokal dalam proses evakuasi, penanganan medis, serta pendistribusian bantuan.

“PTAR berkomitmen untuk terus memberikan dukungan yang cepat dan tepat selama proses penanganan bencana. Kami berdoa agar kondisi segera pulih dan masyarakat dapat bangkit kembali dengan lebih kuat,” tutup PTAR.rmol news logo article
EDITOR: ADE MULYANA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA