Program bertema “Just Energy Transition” ini diinisiasi oleh GIZ (German Corporation for International Cooperation) bekerja sama dengan Kementerian ESDM dan Bappenas RI, turut melakukan kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Nusantara.
Kegiatan ini diikuti 43 delegasi dari berbagai negara yang antara lain seperti Chili, Kolombia, Afrika Selatan, Thailand, Vietnam, Jerman, Mongolia, dan Kazakhstan, untuk memperkuat kapasitas wilayah penghasil batu bara dalam bertransformasi menuju ekonomi hijau dan rendah karbon.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Agung Indrajit menegaskan bahwa arah pembangunan Nusantara sejalan dengan semangat transisi energi global.
“Kami menargetkan 100 persen energi terbarukan di IKN, efisiensi energi hingga 60 persen, serta net zero emissions pada 2045 di kawasan seluas 256 ribu hektare,” kata Agung dalam keterangan tertulisnya yang dikutip RMOL di Jakarta, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Sementara itu, Commission Manager GIZ-IKI JET Global Phillip Schattenmann, menyampaikan apresiasi atas sambutan IKN. “Ini momentum penting bagi negara-negara penghasil batu bara untuk berbagi ide dan mempercepat peralihan menuju energi bersih,” katanya.
Dari sisi peserta, Marietta Toro, International Affairs Advisor Kementerian Pertambangan dan Energi Kolombia, menyebut IKN sebagai contoh nyata kota masa depan.
“IKN menunjukkan bagaimana konsep kota pintar dapat berjalan seiring dengan komitmen terhadap lingkungan,” tambahnya.
BERITA TERKAIT: