Data BPBD Kota Medan, intensitas hujan yang tinggi membuat debit air sungai meningkat drastis hingga meluap ke kawasan pemukiman di tujuh kecamatan, yaitu Medan Maimun, Medan Johor, Medan Polonia, Medan Labuhan, Medan Selayang, Medan Petisah, dan Medan Baru.
Artinya, banjir ini merendam 1/3 wilayah Kota Medan yang terdapat 21 kecamatan. Total terdapat 3.599 kepala keluarga dengan 10.391 jiwa terdampak.
Walikota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas bahkan turun langsung ke lapangan untuk meninjau lokasi pengungsian sekaligus menyerahkan bantuan logistik bagi warga terdampak di Kecamatan Medan Labuhan, Minggu, 12 Oktober 2025.
Rico menyapa warga satu per satu dan memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi. Ia meminta jajarannya agar tidak menunda penyaluran bantuan.
“Pastikan seluruh kebutuhan dasar warga, seperti makanan, air bersih, dan layanan kesehatan, terpenuhi dengan baik,” ujarnya sebagaimana dikutip dari
Kantor Berita RMOLSumut.
Camat Medan Labuhan, Khairun Nasyir Tambusai melaporkan, banjir di wilayahnya melanda dua kelurahan dan berdampak pada 1.444 kepala keluarga atau 4.510 jiwa. Sebagian warga masih memilih bertahan di rumah karena khawatir barang-barang mereka hanyut terbawa arus.
Selain di Medan Labuhan, pengungsian juga dibuka di Masjid MDTA Muttaqin, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor yang menampung sekitar 350 orang, dan di Masjid Al-Qamar, Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang dengan 85 pengungsi.
“Petugas terus bergerak memastikan kebutuhan pengungsi terpenuhi. Kami juga mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan karena curah hujan masih berpotensi tinggi dalam beberapa hari ke depan,” kata Kepala BPBD Kota Medan, Yunita Sari.
BERITA TERKAIT: